Mengapa Nabi Musa AS Menampar Malaikat Izrail Sebelum Meninggal?

Daftar Isi

Simak kisah Nabi Musa AS yang menampar Malaikat Izrail sebelum wafat. Pelajari keberanian dan kecintaan Nabi Musa AS kepada Allah SWT.

Ilustrasi: YouTube ASKAMZA channel

Salah satu kisah yang menggugah hati umat Islam adalah kisah meninggalnya Nabi Musa AS. Nabi Musa AS adalah salah satu nabi ulul azmi yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Nabi Musa AS juga dikenal sebagai nabi yang berani melawan Fir'aun, raja Mesir yang angkuh dan zalim.

Nabi Musa AS wafat di usia 120 tahun setelah mengabdi kepada Allah SWT dengan menyampaikan risalah Taurat. Namun, sebelum wafat, ada kejadian menarik yang terjadi antara Nabi Musa AS dan Malaikat Izrail, yaitu malaikat yang bertugas mencabut nyawa makhluk hidup.

Apa yang terjadi antara Nabi Musa AS dan Malaikat Izrail? Mengapa Nabi Musa AS menampar Malaikat Izrail? Bagaimana akhir hayat Nabi Musa AS? Simak penjelasannya di bawah ini.

Nabi Musa AS, Nabi yang Berani Melawan Fir'aun

Nabi Musa AS adalah nabi keturunan Nabi Ibrahim AS dari garis ayahnya. Ia lahir di Mesir pada zaman pemerintahan Fir'aun. Fir'aun adalah raja yang sombong dan mengaku sebagai tuhan. Ia memerintah dengan kezaliman dan menindas Bani Israil, yaitu kaum yang beriman kepada Allah SWT.

Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk menyeru Fir'aun dan kaumnya agar bertauhid dan meninggalkan kesesatan. Allah SWT juga memberikan mukjizat kepada Nabi Musa AS berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular besar dan tangan yang bisa bersinar putih.

Nabi Musa AS menghadapi banyak tantangan dan cobaan dalam menyampaikan dakwahnya. Ia harus berhadapan dengan para ahli sihir Fir'aun, menghadapi bencana-bencana yang ditimpakan Allah SWT kepada kaum Fir'aun, dan melarikan diri dari kejaran Fir'aun dan pasukannya.

Dengan izin Allah SWT, Nabi Musa AS berhasil memimpin Bani Israil keluar dari Mesir menuju tanah suci Palestina. Di tengah perjalanan, mereka harus melewati Laut Merah yang terbelah menjadi dua oleh tongkat Nabi Musa AS. Di sisi lain, Fir'aun dan pasukannya tenggelam dalam lautan karena kesombongan mereka.

Nabi Musa AS juga menerima wahyu dari Allah SWT berupa kitab Taurat di Gunung Sinai. Kitab Taurat berisi hukum-hukum Allah SWT yang harus ditaati oleh Bani Israil. Namun, Bani Israil sering kali melanggar hukum-hukum tersebut dan menyekutukan Allah SWT dengan menyembah patung sapi emas.

Nabi Musa AS selalu bersabar dan sabar dalam menghadapi Bani Israil yang keras kepala dan suka mengeluh. Ia juga selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberi petunjuk dan pertolongan.

Nabi Musa AS Wafat Setelah Menampar Malaikat Izrail

Setelah hidup selama 120 tahun, tibalah saatnya bagi Nabi Musa AS untuk kembali ke rahmatullah. Allah SWT mengirimkan Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa Nabi Musa AS. Namun, Malaikat Izrail tidak datang dalam wujud aslinya, melainkan dalam wujud manusia biasa.

Ketika Malaikat Izrail mendekati Nabi Musa AS, Nabi Musa AS tidak mengenalinya dan merasa terganggu oleh kedatangannya. Karena itu, Nabi Musa AS spontan menampar Malaikat Izrail hingga matanya terlepas.

Hal ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW sebagai berikut:

"Malaikat maut diutus kepada Musa AS. Ketika ia menemuinya, Musa AS mencungkil matanya. Malaikat maut lantas kembali kepada Tuhannya dan berkata, "Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak ingin mati."

Malaikat Izrail kemudian meminta izin kepada Allah SWT untuk kembali menemui Nabi Musa AS dan memberitahunya bahwa ajalnya telah tiba. Allah SWT pun mengizinkannya dan memberinya petunjuk untuk mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa ia bisa memilih antara hidup lama atau mati sekarang.

Malaikat Izrail pun datang lagi kepada Nabi Musa AS dengan wujud manusia. Kali ini, Nabi Musa AS sudah mengetahui siapa dia. Malaikat Izrail pun menyampaikan pesan Allah SWT kepada Nabi Musa AS.

Nabi Musa AS bertanya kepada Malaikat Izrail, "Tanyakanlah kepada Tuhanku, apabila waktu itu telah habis, bagaimana selanjutnya?"

Malaikat Izrail pun menjawab, "Kemudian ia harus mati."

Maka Nabi Musa AS pun berkata, "Kalau begitu hari ini saja, karena waktu tersebut tidak terlalu lama."

Nabi Musa AS pun bersedia untuk dicabut nyawanya oleh Malaikat Izrail. Namun, sebelum itu, ia meminta agar dimakamkan dekat dengan Baitul Maqdis, yaitu tempat suci yang menjadi tujuan perjalanan Bani Israil.

Nabi Musa AS pernah berdoa, "Ya Allah, dekatkanlah aku dengan tanah suci (Baitul Maqdis) hingga sampai sejauh lemparan batu saja."

Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Musa AS dan memakamkannya di sebuah bukit yang tidak jauh dari Baitul Maqdis. Namun, lokasi makam Nabi Musa AS tidak diketahui oleh siapa pun selain Allah SWT.

Demikianlah kisah wafatnya Nabi Musa AS yang menampar Malaikat Izrail sebelum meninggal. Kisah ini mengajarkan kita tentang keberanian dan kecintaan Nabi Musa AS kepada Allah SWT. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini dan meneladani akhlak Nabi Musa AS. Aamiin.

Sumber referensi:

  • : [Kisah-Kisah dalam Hadis Nabi oleh Muhammad Nasrulloh]
  • : [Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir]
  • : [Riwayat 25 Nabi dan Rasul oleh Gamal Komandoko]

Posting Komentar