Amalan dan Bacaan Doa Malam Nisfu Sya'ban dalam Versi Berjamaah

Daftar Isi

Pada malam ke-15 bulan Sya'ban, umat Islam membaca doa Nisfu Sya'ban secara berjamaah. Awalnya, Surat Yasin dibaca dengan niat memperpanjang umur dalam taat kepada Allah, diikuti dengan pembacaan doa Nisfu Sya'ban. Kemudian, Surat Yasin dibaca lagi dengan niat memohon rezeki yang halal, diikuti dengan pembacaan doa Nisfu Sya'ban. Terakhir, Surat Yasin dibaca kembali dengan niat mempertahankan keimanan hingga akhir hayat, diakhiri dengan doa Nisfu Sya'ban.

Baca juga: doa pawang hujan sesuai sunnah Rasulullah

Doa Nisfu Sya'ban Berjamaah 

Adapun doa Nisfu Sya’ban versi berjamaah ini berbunyi sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْـخَائِفِيْنَ.

اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ.

Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in‘ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su‘adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’

Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Doa Nisfu Sya'ban yang umum dibaca oleh masyarakat di Indonesia merupakan hasil dari penyaduran Kitab Maslakul Akhyar karya Sayyid Utsman bin Yahya (Jakarta, Alaidrus: tanpa tahun) halaman 77-80. Dalam penyaduran tersebut, dhamir mufrad diganti menjadi dhamir jamak. Doa ini menjadi populer karena diyakini dapat memperoleh berbagai keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT.

Doa Nisfu Sya'ban dan Surat Yasin adalah dua amalan yang lazim dilakukan oleh masyarakat Muslim Indonesia pada malam Nisfu Sya'ban. Biasanya, amalan ini dilakukan secara bersama-sama di masjid, musola, atau tempat lainnya setelah shalat Maghrib. 

Baca juga: tiga amalan utama pada malam nisfu Sya'ban menurut Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki

Tujuan membaca doa nisfu Sya'ban

Tujuan dari pembacaan doa Nisfu Sya'ban dan Surat Yasin tiga kali ini adalah untuk memperoleh berbagai keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT. Walaupun belum ada dalil yang secara khusus menyebutkan tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban, namun amalan ini masih tetap dilakukan oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia dengan harapan mendapat keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Wallahu a’lam.

Sumber: NU Online 

Posting Komentar