Viral Kasus Mahasiswa UGM Bunuh Diri, Bukti Darurat Kesehatan Mental Remaja

Publik Tanah Air sempat digemparkan oleh berita yang sangat memprihatinkan. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal akibat bunuh diri di salah satu Hotel di Yogyakarta, pada Sabtu (8/10/2022). Kabarnya, keputusan bunuh diri diduga karena masalah psikologi yang dialami korban.

Titik lokasi kejadian perkara (TKP) mahasiswa UGM bunuh diri

Seorang mahasiswa Fisipol UGM berinisial TSR meninggal dunia, diduga karena melompat dari lantai 11 di salah satu hotel di kawasan Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/10) sekitar pukul 15.30 WIB.

Terkait peristiwa lompatnya mahasiswa itu, Kapolsek Bulaksumur Kompol Sumanto memastikan bahwa kasus tersebut adalah murni kasus bunuh diri. Fakta yang dibenarkan oleh aparat kepolisian setempat dengan merujuk pada surat keterangan dokter yang ditemukan di tas korban di tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi menyatakan, surat yang ditemukan di tas korban adalah berupa hasil pemeriksaan psikologi dari rumah sakit yang menunjukkan gangguan psikologis. Surat keterangan psikologis (bahwa) korban memang terganggu secara mental.

Kronologi mahasiswa UGM bunuh diri di hotel 

Tindakan bunuh diri itu bermula saat si mahasiswa tersebut duduk di dekat pagar pembatas lantai 11, dan hal itu dilihat oleh karyawan hotel, yang kemudian membujuk dan mengingatkan korban. Namun, korban seperti tak perduli dan tak tak mengindahkan peringatan dari karyawan hotel.

Sampai informasi ini diposting, belum diketahui secara pasti kapan korban terjun dari lantai 11, akan tetapi korban dinyatakan meninggal pada Sabtu (8/10/2022) pukul 15.30 WIB.

Pentingnya menjaga kesehatan mental

Berkaca dari peristiwa duka dan memilukan tersebut, upaya menjaga kesehatan mental menjadi sangat penting disadari di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, hingga dewasa.

Mengutip Verywell Mind, mengenali gejala gangguan mental sejak dini dan perawatan yang tepat adalah kunci untuk membantu penderita merasa lebih baik.

Masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan tepat akan berpotensi meningkatkan risiko bunuh diri, terutama di kalangan remaja yang rata-rata mereka masih sangat labil. Sebagian besar remaja yang mencoba bunuh diri, mempunyai gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan bipolar.

Bunuh diri adalah salah satu dari tiga penyebab kematian teratas bagi orang-orang berusia antara 15 dan 19 tahun. Para remaja yang berpikir untuk mengakhiri hidup mereka sendiri mungkin memberikan beberapa jenis tanda peringatan bahwa mereka merasa tidak berdaya dan putus asa sebelum melakukannya.


Maka dari itu, ketika kita mengetahui ada seseorang di sekitar kita yang menderita penyakit mental, maka segera bantu secara profesional melalui kontak Hotline Layanan Konsultasi Jiwa Kemenkes: 119 extension 9 atau bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580.

Sumber materi: nu.or.id

Posting Komentar untuk "Viral Kasus Mahasiswa UGM Bunuh Diri, Bukti Darurat Kesehatan Mental Remaja"