Tips Menjaga Kesehatan Mental ala Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari

Cara meredakan stres dan kecemasan menurut Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari, seorang ulama sufi yang terkenal dengan karyanya Matan Al-Hikam. Baca tips-tips praktisnya di sini.

Stres dan kecemasan adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang di zaman modern ini. Banyak faktor yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan, seperti pekerjaan, keluarga, kesehatan, keuangan, dan lain-lain. Stres dan kecemasan yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita.

Salah satu tokoh sufi yang terkenal dengan karyanya yang bernama Matan Al-Hikam adalah Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari. Beliau adalah seorang ulama yang hidup pada abad ke-14 Masehi di Mesir. Dalam bukunya yang sangat populer, Matan Al-Hikam, beliau memberikan tips-tips praktis untuk meredakan stres dan kecemasan dengan cara mengosongkan pikiran dari hal-hal yang tidak perlu.

Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari menyarankan kita untuk tidak terlalu memusingkan hal-hal yang di luar kendali kita, seperti nasib, takdir, masa depan, dan lain-lain. Beliau mengatakan bahwa hal-hal tersebut sudah ditentukan oleh Allah SWT, dan kita hanya perlu berserah diri kepada-Nya. Beliau berkata:

أرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيرِ فما قامَ بهِ غيرُكَ عنْكَ لا تَقُم بهِ لنفسِكَ

Artinya, “Istirahatkan dirimu dari berpikir keras planning/perencanaan, karena apa yang dilakukan oleh selainmu jangan lagi kau pikirkan,” (Ibnu Athaillah As-Sakandari, Al-Hikam).

Kata Tadbir (planning atau perencanaan) yang digunakan oleh Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari memiliki makna berpikir tentang sesuatu yang mengandung manfaat, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Zarruq ra, “Berasumsi atau berspekulasi secara pasti tanpa kepasrahan (kepada Allah) atas segala suatu yang dikhawatirkan atau sesuatu yang diharapkan di masa depan.” (Syekh Ibnu Ajibah, Iqazhul Himam fi Syarhil Hikam).

Syekh As-Syarqawi, salah satu penafsir Matan Al-Hikam, mengatakan bahwa Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari bermaksud untuk mengingatkan terutama para pemula agar tidak terlalu memikirkan hal-hal duniawi sesuai dengan hawa nafsu dan keinginannya. Hal ini dapat menyebabkan mereka menjadi cemas, khawatir, over thinking, atau bahkan delusi. Mereka seringkali mengharapkan semua impian, harapan, dan bayangannya segera terwujud. Padahal seringkali kenyataannya tidak sesuai dengan harapan mereka sehingga pikiran dan bayangan mereka menjadi sia-sia.

Tentu saja hal ini tidak berarti kita tidak boleh berencana sama sekali. Perencanaan yang ringan dan rasional (tadbir) yang membantu kita mencapai tujuan hidup kita dengan disertai dengan rasa tawakkal kepada Allah SWT adalah hal yang baik. Ini sesuai dengan sebuah hadits yang menyatakan, “Perencanaan yang terukur merupakan setengah dari penghidupan.”

Namun perencanaan yang berlebihan dan obsesif yang tidak dapat dikontrol jelas akan merugikan kita. Hal ini akan membuat pikiran kita menjadi lelah, racun, dan tertekan serta mengganggu kesehatan mental kita. Oleh karena itu, kita harus menghindari hal-hal seperti itu.

Kita harus bisa melihat dan memahami realitas dan pikiran kita secara proporsional dan wajar. Kita harus bisa menempatkan diri kita di tengah-tengah realitas tanpa putus asa dan kalap. Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk "Tips Menjaga Kesehatan Mental ala Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari"