Profil Singkat Syeikh Yusuf Al Qaradhawi yang Wafat di Usia 96 Tahun

Wafatnya salah satu ulama dunia, Syeikh Yusuf Al Qaradhawi menimbulkan duka mendalam bagi mayoritas umat Islam. Karena beliau adalah tokoh ulama terpandang di dunia. Beliau juga telah menulis berbagai karya ilmiah dan juga menulis banyak kitab di berbagai bidang keilmuan.

Di samping itu, Syeikh Yusuf Al Qaradhawi merupakan tokoh pendiri Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS).

Ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Yusuf al-Qaradawi menghadiri sidang ke-18 Dewan Fatwa dan Penelitian Eropa di Hotel Grand Cevahir di Istanbul, Turki pada 10 November 2018. ( Foto: Getty Images/Anadolu Agency)

Riwayat Pendidikan Syeikh Yusuf Al Qaradhawi

Bersumber dari laman Madrasah Aliyah Negeri Sintang, Yusuf Al Qaradhawi lahir di Mesir pada 9 September 1926. Semenjak kecil beliau sudah menunjukkan tanda-tanda akan menjadi tokoh ulama besar. Pada usia 10 tahun, Yusuf Al Qaradhawi telah menghafal Al Qur'an.

Ulama yang menghabiskan masa hidupnya di Qatar ini menamatkan pendidikan dasar dan menengah di Ma'had Thantha dan Ma'had Tsanawi.

Kemudian setelah itu, beliau melanjutkan studinya ke Fakultas Ushuluddin di Universitas Al Azhar, Mesir, dan menyelesaikannya pada tahun 1952.

Yusuf al-Qaradhawi memperoleh gelar doktor pada tahun 1972 dengan disertasi "Zakat dan Dampaknya Dalam Penanggulangan Kemiskinan", yang pada akhirnya disempurnakan menjadi Fiqh Zakat.

Berawal dari disertasi tersebut, kemudian terbit sebuah buku yang sangat komprehensif membahas persoalan zakat dengan nuansa modern.

Peran Syeikh Yusuf al-Qardhawi sebagai Ulama dan Cendekiawan Muslim

Menurut Britannica, Yusuf Qaradhawi adalah cendekiawan yang berasal dari gerakan Ikhwanul Muslimin yang dibuat oleh Hassan al-Banna di Ismailia, Mesir.

Tujuan dari gerakan Ikhwanul Muslimin adalah pengembalian Al-Quran dan Hadis sebagai dasar kehidupan sosial masyarakat Muslim. Gerakan ini kemudian menyebar di Mesir, Sudan, Suriah, Palestina, Lebanon, dan Afrika Utara.

Syeikh Yusuf al-Qaradhawi juga dikenal sebagai seorang ulama yang menolak pembagian ilmu secara dikotomis. Menurutnya, semua ilmu bisa Islami dan tidak Islami, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya.

Menurut beliau, pemisahan ilmu secara dikotomis itu, telah menghambat kemajuan umat Islam.

Metodologi Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam berdakwah

Dalam menyampaikan risalah Islam, Syeikh Yusuf Qaradhawi juga dikenal memiliki cara atau metodologi khas. Karena metodologi khusus inilah, beliau mudah diterima di kalangan dunia barat sebagai seorang pemikir yang selalu menampilkan Islam secara santun, ramah, dan moderat.

Syeikh Yusuf al-Qaradhawi pernah datang ke Indonesia pada tahun 2007 lalu. Menurut sumber dari NU Online, sang Syeikh salah satunya berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Menurut Syeikh Yusuf Qaradhawi, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia berperan besar dalam 'memenangkan' umat Islam dari tekanan dunia internasional. Sebab Indonesia memiliki sumber daya manusia dan kekayaan yang besar...

Posting Komentar untuk "Profil Singkat Syeikh Yusuf Al Qaradhawi yang Wafat di Usia 96 Tahun"