Tips Rahasia Mencari Istri Salihah versi Mbah Kyai Sepuh

Cara mendapatkan istri sholihah menurut petuah Kyai Tua. Simak petuah kyai tua tentang cara mencari istri sholihah berdasarkan ilmu agama dan Al-Qur’an. Artikel ini bermanfaat dan inspiratif.

Mencari istri sholihah adalah impian setiap muslim yang ingin membina rumah tangga yang harmonis dan berkah. Namun, bagaimana cara menemukan istri sholihah di zaman yang semakin sulit ini? Apakah cukup dengan mencari wanita yang hafal Al-Qur'an saja?

Ternyata, ada beberapa petuah kyai tua yang bisa menjadi panduan kita dalam mencari istri sholihah. Petuah-petuah ini didasarkan pada pengalaman dan pemahaman mereka tentang ilmu agama dan Al-Qur'an. Berikut ini adalah beberapa petuah kyai tua yang bisa kita simak:

1. Pilihlah Wanita yang Mengaji Kitab, Bukan Hanya Hafal Al-Qur'an

Salah satu petuah kyai tua yang terkenal adalah:

"Golek bojo kui lek iso seng ngerti ngaji kitab, Ojo seng apal Qur'an didisekke"

Artinya: "Cari istri itu yang bisa mengaji kitab, jangan yang hanya hafal Al-Qur'an saja"

Alasan di balik petuah ini adalah karena wanita yang mengaji kitab, itu tahu unggah-ungguh (tata krama) kepada suami, cara menghormati suaminya bagaimana. Wanita yang mengaji kitab juga lebih paham tentang hukum-hukum agama dan tuntunan hidup sesuai syariat.

Sedangkan wanita yang hanya hafal Al-Qur'an, belum tentu sholihah atau bahkan sebaliknya. Na'udzubillah. Ada cerita seorang santri yang akan menikah dan sowan ke kyai nya. Kyai nya bertanya:

"Calon bojomu apal Qur'an po ngaji kitab?"

Dia jawab: "Ngapalken Qur'an yai"

Mbah yai: "Golek'o seng ngaji kitab (dengan nada tegas)"

Singkat cerita, santri tersebut langsung mencari wanita yang mengaji kitab.

Petuah Mbah Kyai:

"Alamat ilmu iku entek nek wong seng apal Qur'an mek gawe sima'an karo deresan tok"

Artinya: "Tanda ilmu itu habis jika orang yang hafal Al-Qur'an hanya menggunakan untuk sima'an dan deresan saja"

Sima'an artinya mendengarkan bacaan Al-Qur'an tanpa mengamalkannya, sedangkan deresan artinya membaca Al-Qur'an tanpa memaknainya.

2. Jangan Tertipu dengan Gelar Hafidz atau Hafidzoh

Petuah kyai tua lainnya adalah:

"Walaupun zholim tetapi tidak boleh diejek, karena mereka pasti hamba pilihan (الذين الصطفينا من عبادنا), sehingga Allah akan memasukkan surga orang-orang yang mewarisi kitab Al-Qur'an baik itu golongan:

  1. فمنهم ظالم لنفسه
  2. ومنهم مقتصد
  3. ومنهم سابق بالخيرات بإذن الله

  • Ada yang menganiaya diri mereka sendiri
  • Diantara mereka ada yang pertengahan
  • Diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah"

Artinya: "Meskipun zholim tetapi tidak boleh diejek, karena mereka pasti hamba pilihan (yang kami pilih dari hamba-hamba kami), sehingga Allah akan memasukkan surga orang-orang yang mewarisi kitab ini baik itu golongan:

- Ada yang zhalim terhadap dirinya sendiri

- Diantara mereka ada yang pertengahan

- Diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah"

Petuah ini didasarkan pada ayat Al-Qur'an Surat Fatir ayat 32:

ثم أورثنا الكتاب الذين اصطفينا من عبادنا فمنهم ظالم لنفسه ومنهم مقتصد ومنهم سابق بالخيرات بإذن الله ذلك هو الفضل الكبير

"Kemudian Kami wariskan kitab ini kepada orang-orang yang Kami pilih dari hamba-hamba Kami. Maka di antara mereka ada yang zhalim terhadap dirinya sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar"

Petuah ini mengingatkan kita bahwa tidak semua orang yang menghafal Al-Qur'an itu sholih atau sholihah. Ada yang zhalim terhadap dirinya sendiri, yaitu tidak menjalankan syariat Islam dengan baik. Ada yang pertengahan, yaitu kadang-kadang berbuat baik dan kadang-kadang berbuat buruk. Dan ada yang lebih dahulu berbuat kebaikan, yaitu selalu istiqomah dalam ketaatan kepada Allah.

Oleh karena itu, jangan tertipu dengan gelar hafidz atau hafidzoh. Gelar itu bukan jaminan bahwa seseorang itu sholih atau sholihah. Yang penting adalah bagaimana ia mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupannya.

3. Cari Istri yang Memiliki Ilmu Agama yang Wajib Diketahui

Petuah kyai tua selanjutnya adalah:

"Mencari ilmu agama itu hukumnya fardlu 'ain, sedangkan menghafal Al-Qur'an itu hukumnya fardlu kifayah"

Artinya: "Mencari ilmu agama itu hukumnya wajib bagi setiap muslim, sedangkan menghafal Al-Qur'an itu hukumnya wajib bagi sebagian muslim"

Petuah ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW:

طلب العلم فريضة على كل مسلم

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim"

Ilmu agama yang dimaksud adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini harus diketahui oleh setiap muslim agar bisa menjalankan agama dengan benar.

Sedangkan menghafal Al-Qur'an adalah hukumnya wajib bagi sebagian muslim, yaitu mereka yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk melakukannya. Menghafal Al-Qur'an adalah suatu keutamaan dan keistimewaan, tetapi bukan syarat utama untuk menjadi sholih atau sholihah.

Oleh karena itu, carilah istri yang memiliki ilmu agama yang wajib diketahui. Istri yang memiliki ilmu agama akan bisa menjadi penasehat dan pendamping hidup yang baik bagi suaminya. Istri yang memiliki ilmu agama juga akan bisa mendidik anak-anaknya dengan ilmu yang bermanfaat.

Demikianlah beberapa petuah kyai tua tentang cara mendapatkan istri sholihah. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Aamiin.

Posting Komentar untuk "Tips Rahasia Mencari Istri Salihah versi Mbah Kyai Sepuh"