cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Jaga Jarak dan Tidak Berjabat Tangan Pada Masa Wabah Adalah Bimbingan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW telah mengajarkan kita untuk menjaga jarak dan tidak berjabat tangan dengan orang yang sakit, sebagai bentuk ketaatan dan kecintaan kepada beliau SAW.

Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW dalam Menjaga Kesehatan di Masa Pandemi

Saat itu kita pernah menghadapi situasi yang sangat sulit akibat penyebaran virus corona yang sangat cepat dan mematikan. Virus ini dapat menular melalui kontak fisik, udara, atau permukaan benda yang tercemar. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti menjaga jarak aman, memakai masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun.

Namun, tahukah Anda bahwa protokol kesehatan ini sebenarnya sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu? Ya, beliau SAW adalah seorang nabi yang sangat peduli dengan kesehatan diri sendiri dan umatnya. Beliau SAW memberikan bimbingan dan contoh yang sangat baik dalam hal menjaga kesehatan, terutama di masa-masa sulit seperti saat terjadi wabah penyakit.

Menjaga Jarak dari Orang yang Sakit

Salah satu bimbingan Rasulullah SAW dalam menjaga kesehatan adalah menjaga jarak dari orang yang sakit, terutama yang menderita penyakit menular. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah:

(( اجعل بينك وبين المجذوم قدر رمح ))

"Jadikan jarak antara dirimu dan orang yang terkena penyakit kusta seukuran tombak"

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menghindari kontak fisik dengan orang yang sakit, agar kita tidak tertular penyakitnya. Jika penyakit kusta yang bisa dilihat dengan mata telanjang saja kita harus menjauhinya, apalagi penyakit corona yang tidak kasat mata dan sangat mudah menyebar?

Oleh karena itu, kita harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW ini dengan menjaga jarak aman dari orang lain, terutama di tempat-tempat umum seperti masjid. Kita harus mengatur shaf-shaf kita agar tidak saling bersentuhan atau berdekatan. Kita juga harus mengurangi aktivitas sosial yang tidak penting, seperti berkunjung ke rumah orang lain atau menghadiri acara-acara besar.

Tidak Berjabat Tangan dengan Orang yang Sakit

Selain menjaga jarak, Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk tidak berjabat tangan dengan orang yang sakit. Hal ini sesuai dengan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

(( إِنَّا قَدْ بَايَعْنَاكَ فَارْجِعْ ))

"Aku telah membaiatmu, maka kembalilah"

Hadits ini menceritakan bahwa suatu ketika ada seorang utusan dari daerah Tsaqif yang datang untuk bertemu dengan Rasulullah SAW. Namun, ternyata orang tersebut menderita penyakit kusta. Maka Rasulullah SAW tidak mau menjabat tangannya dan hanya mengucapkan kalimat di atas.

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak mau berjabat tangan dengan orang yang sakit agar tidak tertular penyakitnya. Hal ini juga berlaku untuk kita di masa pandemi ini. Kita harus menghindari berjabat tangan dengan orang lain, terutama yang tidak kita kenal riwayat kesehatannya. Kita bisa menggunakan cara lain untuk menyapa atau memberi salam, seperti mengangguk, tersenyum, atau mengucapkan kata-kata.

Bukan Tanda Takut atau Tidak Pasrah

Mungkin ada sebagian orang yang berpikir bahwa menjaga jarak dan tidak berjabat tangan adalah tanda takut atau tidak pasrah pada takdir Allah SWT. Padahal, hal ini sama sekali tidak benar. Justru, hal ini adalah tanda ketaatan dan kecintaan kita pada Rasulullah SAW, yang telah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjaga kesehatan.

Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang sangat pasrah dan paling bertawakkal kepada Allah SWT. Beliau SAW tidak pernah takut menghadapi musuh-musuhnya, bahkan yang lebih banyak dan kuat dari beliau SAW. Namun, beliau SAW juga tidak pernah lalai dalam mengambil langkah-langkah yang bijak dan rasional dalam menghadapi setiap masalah.

Begitu juga dengan kita, kita harus pasrah dan tawakkal kepada Allah SWT, bahwa hanya Dia yang bisa menolak atau menghilangkan penyakit ini. Namun, kita juga harus berusaha dengan maksimal untuk menjaga diri kita dan orang lain dari penularan penyakit ini. Kita harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam menjaga kesehatan, karena beliau SAW adalah uswatun hasanah, yaitu teladan yang baik bagi kita semua. Wallahu a'lam..

Dituliskan ulang dari tulisan Sayyid Husein Ali Assegaf, Lc.

Posting Komentar

Posting Komentar

close