Benarkah Ini Cara Mandi yang Sehat dan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW?

Daftar Isi

Temukan cara mandi yang sehat dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Jangan tertipu dengan tulisan-tulisan palsu yang mengatasnamakan Rasulullah SAW.

Mandi adalah kegiatan yang penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Namun, apakah Anda tahu cara mandi yang sehat dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW? Banyak orang yang mengklaim bahwa mereka mengetahui cara mandi ala Rasulullah SAW, tetapi apakah benar demikian? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Cara Mandi yang Disebarluaskan di Media Sosial

Belakangan ini, banyak beredar di media sosial sebuah tulisan yang mengatakan bahwa cara mandi Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

  • 1. Mulai dari menyiram air segayung di telapak kaki
  • 2. Menyiram air segayung di betis
  • 3. Menyiram air segayung di paha
  • 4. Menyiram air segayung di perut
  • 5. Menyiram air segayung di bahu
  • 6. Beristirahat sejenak selama 5-10 detik

Tulisan tersebut juga menyebutkan bahwa dengan cara mandi seperti itu, kita akan merasakan uap atau angin yang keluar dari ubun-ubun dan meremang. Selain itu, tulisan tersebut juga memberikan hikmah bahwa cara mandi seperti itu dapat mencegah retaknya gelas atau pecahnya pembuluh darah akibat perbedaan suhu tubuh dan air. Tulisan tersebut juga mengklaim bahwa cara mandi tersebut baik bagi semua umur, terutama yang memiliki penyakit diabetes, darah tinggi, kolesterol, dan migrain.

Namun, apakah tulisan tersebut benar-benar berasal dari Rasulullah SAW? Apakah ada bukti hadits yang menyatakan hal tersebut? Jika tidak ada, maka kita tidak boleh mengatasnamakan Rasulullah SAW dalam hal ini. Kita boleh saja mempraktikkan cara mandi tersebut jika memang terbukti secara medis menyehatkan, tetapi kita tidak boleh meyakini bahwa itu adalah sunnah Rasulullah SAW.

Cara Mandi yang Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW

Lalu, bagaimana sebenarnya cara mandi yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW? Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab Bulughul Maram, cara mandi Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

ﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇﺫا اﻏﺘﺴﻞ ﻣﻦ اﻟﺠﻨﺎﺑﺔ ﻳﺒﺪﺃ ﻓﻴﻐﺴﻞ ﻳﺪﻳﻪ, ﺛﻢ ﻳﻔﺮﻍ ﺑﻴﻤﻴﻨﻪ ﻋﻠﻰ ﺷﻤﺎﻟﻪ, ﻓﻴﻐﺴﻞ ﻓﺮﺟﻪ, ﺛﻢ ﻳﺘﻮﺿﺄ, ﺛﻢ ﻳﺄﺧﺬ اﻟﻤﺎء, ﻓﻴﺪﺧﻞ ﺃﺻﺎﺑﻌﻪ ﻓﻲ ﺃﺻﻮﻝ اﻟﺸﻌﺮ, ﺛﻢ ﺣﻔﻦ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺳﻪ ﺛﻼﺙ ﺣﻔﻨﺎﺕ, ﺛﻢ ﺃﻓﺎﺽ ﻋﻠﻰ ﺳﺎﺋﺮ ﺟﺴﺪﻩ, ﺛﻢ ﻏﺴﻞ ﺭﺟﻠﻴﻪ. ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ, ﻭاﻟﻠﻔﻆ ﻟﻤﺴﻠﻢ 128)

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika mandi janabah, beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya, kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya lalu mencuci kemaluannya, kemudian berwudhu, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke pangkal rambutnya, kemudian menyiram kepalanya dengan tiga genggam air, kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menyiram seluruh tubuhnya, lalu mencuci kedua kakinya." (HR Bukhari dan Muslim, lafazh hadits ini dalam riwayat muslim)

Dari hadits tersebut, kita dapat mengetahui bahwa cara mandi Rasulullah SAW adalah:

  • 1. Mencuci kedua tangan
  • 2. Mencuci kemaluan
  • 3. Berwudhu
  • 4. Mencuci rambut dan kepala
  • 5. Menyiram seluruh tubuh
  • 6. Mencuci kedua kaki

Itulah cara mandi yang sehat dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan cara mandi seperti itu, kita tidak hanya membersihkan tubuh dari najis dan kotoran, tetapi juga mengikuti teladan Rasulullah SAW yang merupakan uswatun hasanah bagi kita semua.

Kesimpulan

Mandi adalah kegiatan yang penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Namun, kita harus mengetahui cara mandi yang sehat dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Jangan mudah percaya dengan tulisan-tulisan yang mengatasnamakan Rasulullah SAW tanpa bukti hadits yang shahih. Kita harus selalu mencari tahu sumber dan kebenaran informasi yang kita terima, terutama yang berkaitan dengan agama kita. 

Jika menemukan hadits maka cari tahu dahulu nama perawi akhir, seperti Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, Thabrani, Al-Baihaqi, Imam Ahmad, Imam Malik, Musnad Syafi’i, Dailami, Abu Syekh, Thayalisi, Ibnu Syahin, Ibnu Asakir, Khotib al-Baghdadi dll. Atau diperoleh dari kumpulan kitab hadis seperti karya Imam Nawawi, Ibnu Hajar, As-Suyuthi dll.

Jika tata cara mandi di atas memang terbukti bermanfaat secara medis, maka silahkan diamalkan tetapi tidak boleh meyakini sebagai tatacara mandi Nabi tanpa bukti yang valid.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita. Aamiin.


Posting Komentar