Hubungan Antara Asupan Nutrisi dan Durasi Tidur Anda

Daftar Isi

Apakah Anda tahu bahwa nutrisi yang Anda konsumsi dapat memengaruhi waktu tidur Anda? Temukan nutrisi apa saja yang berkaitan dengan tidur pendek dan tidur panjang, serta cara mengonsumsinya secara seimbang. Baca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Apa yang Mempengaruhi Waktu Tidur Anda?

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup. Tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu menjaga fungsi otak, sistem imun, metabolisme, dan mood.

Namun, banyak faktor yang dapat memengaruhi durasi dan kualitas tidur Anda, salah satunya adalah nutrisi. Ya, apa yang Anda makan dan minum sepanjang hari dapat berdampak pada waktu tidur Anda di malam hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Pennsylvania, AS, menemukan bahwa ada hubungan antara asupan nutrisi tertentu dengan durasi tidur. Penelitian ini melibatkan 4.577 orang dewasa yang mengisi kuesioner tentang pola makan dan waktu tidur mereka.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa ada beberapa nutrisi yang berpengaruh pada durasi tidur, baik itu tidur pendek (kurang dari 5 jam) atau tidur panjang (lebih dari 9 jam). Berikut ini adalah beberapa nutrisi yang berhubungan dengan durasi tidur Anda.

Nutrisi yang Berkaitan dengan Tidur Pendek

Jika Anda termasuk orang yang sering tidur kurang dari 5 jam per malam, mungkin Anda perlu memperhatikan asupan nutrisi berikut ini:

- Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Vitamin C banyak ditemukan dalam buah-buahan segar, terutama yang berwarna cerah, seperti stroberi, jeruk, anggur, lemon, pepaya, dan kiwi. Asupan vitamin C yang cukup dapat membantu Anda tetap sehat dan bugar.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam cenderung memiliki asupan vitamin C yang lebih rendah daripada orang yang tidur normal (7-8 jam) atau tidur panjang. Hal ini mungkin karena orang yang tidur pendek kurang mengonsumsi buah-buahan segar atau karena kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gangguan pada siklus tidur.

- Selenium

Selenium adalah mineral yang penting untuk kesehatan tubuh dan imunitas. Selenium berperan dalam produksi hormon tiroid, pertumbuhan sel, reproduksi, dan perlindungan DNA.

Selenium banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging. Bagi mereka yang bukan vegetarian, bisa mengonsumsi selenium dari tuna, sarden, kerang, udang, dan ayam. Bagi mereka yang vegetarian, bisa mengonsumsi selenium dari kacang brazil, bawang putih, gandum utuh, dan jamur.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam cenderung memiliki asupan selenium yang lebih rendah daripada orang yang tidur normal atau tidur panjang. Hal ini mungkin karena orang yang tidur pendek kurang mengonsumsi makanan sumber selenium atau karena kekurangan selenium dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan hormon.

Nutrisi yang Berkaitan dengan Tidur Panjang

Jika Anda termasuk orang yang sering tidur lebih dari 9 jam per malam, mungkin Anda perlu memperhatikan asupan nutrisi berikut ini:

- Theobromine

Theobromine adalah senyawa kimia yang terdapat dalam teh dan cokelat. Theobromine memiliki efek stimulan pada sistem saraf pusat dan jantung. Theobromine juga dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

Theobromine terkandung di semua produk cokelat, terutama cokelat hitam. Selain itu, theobromine juga terdapat dalam teh hitam dan teh hijau. Asupan theobromine yang cukup dapat membantu Anda merasa lebih berenergi dan segar.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam cenderung memiliki asupan theobromine yang lebih tinggi daripada orang yang tidur normal atau tidur pendek. Hal ini mungkin karena orang yang tidur panjang lebih banyak mengonsumsi teh dan cokelat atau karena theobromine dapat mempengaruhi kualitas tidur.

- Asam Decanoic

Asam decanoic adalah asam lemak jenuh yang biasanya terdapat dalam ASI, produk susu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyaknya. Asam decanoic memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dan kolesterol. Asam decanoic juga memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mengatasi gastritis.

Asam decanoic banyak ditemukan dalam santan kelapa, mentega, keju, susu, dan yogurt. Selain itu, asam decanoic juga terdapat dalam minyak kelapa, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari. Asupan asam decanoic yang cukup dapat membantu Anda menjaga keseimbangan lemak dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam cenderung memiliki asupan asam decanoic yang lebih tinggi daripada orang yang tidur normal atau tidur pendek. Hal ini mungkin karena orang yang tidur panjang lebih banyak mengonsumsi makanan sumber asam decanoic atau karena asam decanoic dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.

- Kolin

Kolin adalah nutrisi yang berhubungan dengan vitamin B. Kolin berperan dalam pembentukan membran sel, sintesis asetilkolin, transportasi lemak, dan perlindungan hati. Kolin juga berfungsi sebagai anti-inflamasi dan anti-aterosklerosis.

Kolin banyak ditemukan dalam telur dan daging berlemak. Bagi mereka yang bukan vegetarian, bisa mengonsumsi kolin dari telur, hati, daging sapi, daging babi, dan daging ayam. Bagi mereka yang vegetarian, bisa mengonsumsi kolin dari kedelai, kacang polong, brokoli, bayam, dan kol.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9 jam per malam cenderung memiliki asupan kolin yang lebih rendah daripada orang yang tidur normal atau tidur pendek. Hal ini mungkin karena orang yang tidur panjang kurang mengonsumsi makanan sumber kolin atau karena kekurangan kolin dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak dan hati.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa nutrisi memang berpengaruh pada durasi tidur Anda. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Anda harus mengonsumsi nutrisi tertentu secara berlebihan atau menghindari nutrisi tertentu sama sekali.

Yang terpenting adalah Anda mengonsumsi nutrisi secara seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi waktu tidur Anda, seperti stres, aktivitas fisik, lingkungan, dan kebiasaan sebelum tidur.

Dengan demikian, Anda dapat memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, sehingga Anda dapat menjalani hari-hari Anda dengan lebih baik.

Sumber: surabaya.tribunnews.com

Posting Komentar