Seorang mantan PNS memilih resign setelah dua tahun bekerja karena lingkungan yang tidak sesuai harapan. Kini, ia menemukan kebahagiaan sebagai cleaning service di Australia dengan gaji fantastis.
Meninggalkan Status PNS Demi Kebahagiaan
Bagi banyak orang, menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah impian besar. Stabilitas finansial, tunjangan, serta jaminan pensiun menjadikan profesi ini sangat diminati. Namun, tidak semua orang merasa cocok dengan lingkungan kerja di sektor pemerintahan.
Rico, seorang pria yang sempat bekerja sebagai PNS selama dua tahun, memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia merasa bahwa ekspektasi dan realita di dunia kerja tidak sejalan, sehingga membuatnya tidak betah.
Pengalaman Rico: Tidak Sesuai Ekspektasi
Dalam salah satu video yang diunggah melalui akun TikTok-nya, @ricosahidan, Rico membagikan alasan di balik keputusannya untuk resign.
"Di antara kalian pasti banyak banget yang mikir PNS adalah impian banyak orang di luar sana."
Namun, setelah merasakan langsung dunia kerja di pemerintahan, ia mulai memahami kondisi sebenarnya. Ia menemukan bahwa lingkungan kerja yang tidak sehat menjadi alasan utama keputusannya untuk keluar.
"Saya pun baru tahu gimana kondisi real kerja di pemerintahan sebagai PNS. Kalau lingkungannya nggak baik, kenapa saya harus bertahan?"
Memilih Jalur Baru: Bekerja di Australia
Setelah resmi keluar dari pekerjaannya sebagai PNS, Rico tidak tinggal diam. Ia memilih untuk mengajukan Working Holiday Visa (WHV) Australia, sebuah program yang memungkinkan seseorang bekerja sambil berlibur di Negeri Kanguru.
Visa ini memiliki beberapa persyaratan utama, di antaranya:
- Berusia 18 hingga 30 tahun.
- Memiliki dana yang cukup untuk mendukung biaya hidup awal.
- Belum pernah mengajukan visa WHV sebelumnya.
Keberuntungan berpihak pada Rico. Setelah pengajuannya disetujui, ia segera berangkat ke Australia dan memulai kehidupan barunya.
Bekerja sebagai Cleaning Service dengan Gaji Fantastis
Alih-alih bekerja di kantor dengan setumpuk dokumen dan layar komputer, Rico justru memilih pekerjaan yang lebih sederhana: menjadi cleaning service di Australia.
"Tidak kerja sambil duduk di depan laptop, tapi malah jadi tukang bersih-bersih loh."
Rico bekerja di lingkungan yang menurutnya lebih nyaman, yaitu sekolah dan kantor pengadilan. Setiap harinya, ia bertugas membersihkan ruangan, menyedot debu, hingga membersihkan toilet.
"Kebetulan penempatanku di sekolah sama di kantor pengadilan."
Meski terlihat sederhana, pekerjaan ini justru memberikan kepuasan tersendiri baginya. Selain bebas dari tekanan kerja yang berat, gaji yang diterimanya juga sangat menggiurkan.
"Gue lebih memilih kerja yang nggak bikin otak dan hati berselisih. Dengan gaji 350 ribu per jam, sudah sangat membuat gue bahagia loh."
Lingkungan Kerja yang Sehat adalah Kunci Kebahagiaan
Keputusan Rico untuk meninggalkan status PNS dan bekerja sebagai cleaning service di luar negeri mendapatkan banyak respons dari netizen. Banyak yang mendukungnya, terutama terkait pentingnya lingkungan kerja yang sehat.
"Mas Rico realistis.. menurut saya ini yang namanya ikhtiar.. berusaha menjadi baik lewat usaha dan doa.. joss Mas Rico." - @novuseast1234
"Betul sekali, lingkungan toxic itu menguras pikiran kak.. gaji banyak di sini tapi banyak pikiran." - @hanyatravelling29
Pernyataan Rico membuka mata banyak orang bahwa kebahagiaan dalam bekerja bukan hanya soal gaji besar, tetapi juga keseimbangan mental dan emosional.
Kesimpulan
Kisah Rico membuktikan bahwa mencari kebahagiaan dalam karier tidak selalu harus mengikuti standar umum. Meskipun gaji PNS menjanjikan stabilitas, tidak semua orang bisa nyaman dengan lingkungan kerja tersebut.
Keputusan untuk resign dan mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan kepribadian bisa menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang mengutamakan keseimbangan hidup.
Dengan gaji yang jauh lebih tinggi di Australia dan lingkungan kerja yang sehat, Rico membuktikan bahwa berani keluar dari zona nyaman bisa membawa kebahagiaan yang lebih besar.
Apa Pendapatmu?
Bagaimana menurutmu tentang keputusan Rico ini? Apakah kamu juga pernah mengalami dilema serupa dalam dunia kerja? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!
Posting Komentar