Panduan lengkap dan mendalam tentang bersuci dalam Islam, mencakup jenis-jenis najis, cara mensucikan, serta tata cara istinja dan taharah sesuai ajaran Nabi.
Bersuci atau taharah adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam yang mencakup berbagai cara untuk membersihkan diri dari hadats dan najis. Tulisan ini akan menjelaskan secara detail tentang air suci, jenis-jenis najis, cara membersihkan najis, dan tata cara istinja berdasarkan kitab al-Mabadi'ul Fiqhiyyah Juz 4.
Pengertian Air Suci
Air suci adalah air yang turun dari langit atau bersumber dari bumi dalam keadaan tetap pada asal ciptaannya. Air ini bisa digunakan untuk menghilangkan hadats dan najis. Firman Allah menyatakan, "Dan Kami turunkan dari langit air yang suci" (Al-Furqan: 48).
Air Laut
Air laut juga termasuk air suci dan bisa digunakan untuk bersuci, sebagaimana sabda Nabi, "Laut itu suci airnya dan halal bangkainya" (HR. Tirmidzi).
Jenis-Jenis Najis
Najis Mukhaffafah
Najis mukhaffafah adalah kencing bayi laki-laki yang belum mencapai dua tahun dan belum makan selain susu ibu (ASI). Najis ini dapat disucikan dengan memercikkan air pada tempat yang terkena najis tersebut.
Najis Mutawassitah
Najis mutawassitah adalah najis yang berasal dari nanah, darah, muntah, bangkai hewan selain ikan dan belalang, serta kotoran manusia. Najis ini bisa disucikan dengan membasuh tempat yang terkena najis hingga bersih.
Najis Mughallazhah
Najis mughallazhah adalah najis dari anjing dan babi serta keturunannya. Cara mensucikannya adalah dengan mencuci tujuh kali, salah satunya dengan tanah.
Cara Membersihkan Najis
Membersihkan Najis Mukhaffafah
Najis mukhaffafah dapat disucikan dengan memercikkan air pada area yang terkena najis tersebut.
Membersihkan Najis Mutawassitah
Untuk membersihkan najis mutawassitah, cukup dengan membasuhnya dengan air hingga hilang zat, rasa, warna, dan baunya.
Membersihkan Najis Mughallazhah
Najis mughallazhah harus dibersihkan dengan mencuci area yang terkena najis sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah.
Istinja dan Tata Cara Bersuci
Definisi Istinja
Istinja adalah tindakan membersihkan diri setelah buang air kecil atau besar. Hal ini wajib dilakukan setelah menuntaskan hajat, sesuai dengan firman Allah, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri" (Al-Baqarah: 222).
Tata Cara Istinja
Istinja bisa dilakukan dengan menggunakan air atau batu. Penggunaan batu harus dilakukan dengan tiga kali usapan atau lebih hingga bersih. Rasulullah bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian beristinja dengan batu, hendaklah ia melakukannya dengan tiga kali" (HR. Abu Dawud).
Tata Krama dan Larangan dalam Bersuci
Tata Krama Istinja
Disunahkan bagi orang yang hendak menuntaskan hajat untuk mengucapkan doa, "Bismillah, Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khaba’its." Doa ini memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan perempuan.
Larangan dalam Bersuci
Beberapa larangan dalam bersuci meliputi menghadap kiblat atau membelakanginya ketika buang air di tempat terbuka, serta buang air di tempat berteduh, lubang, atau jalan.
Posting Komentar