Mengungkap Keberadaan Di Mana Dajjal Sekarang? Penjelasan Hadits Rasulullah SAW

Daftar Isi

"Temukan penjelasan lengkap hadits tentang keberadaan Dajjal, tanda-tanda kiamat, dan fitnah yang akan menimpa umat Islam dalam artikel ini."

Hadits-hadits Rasulullah SAW banyak yang menyebutkan bahwa keberadaan Dajjal adalah salah satu tanda datangnya kiamat. Artikel ini akan mengulas secara singkat mengenai lokasi Dajjal berdasarkan hadits, tanda-tanda akhir zaman, serta beberapa peristiwa yang akan terjadi sebelum kiamat tiba.

Tanda-tanda Kiamat: Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kemunculan Dajjal

Lahirnya Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu tanda akhir zaman. Beliau adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Sahal ibn Sa'ad ra mengisyaratkan dekatnya kiamat dengan jarak antara kelahiran Nabi Muhammad SAW dan datangnya kiamat.

"Aku melihat Rasulullah SAW mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan, seraya berkata: 'Aku diutus sedangkan jarak antara aku dan kiamat seperti dua jari ini.'" (HR Bukhari).

Selain kelahiran Nabi Muhammad SAW, tanda lain yang disebutkan dalam hadits adalah kemunculan Dajjal. Dalam khutbahnya sewaktu terjadi gerhana matahari, Rasulullah SAW bersabda, 

"Demi Allah SWT! Kiamat tidak akan terjadi hingga muncul 30 orang pendusta, yang diakhiri oleh pendusta bermata satu (Dajjal)." (HR Ahmad).

Keberadaan Dajjal Menurut Hadits

Mengenai keberadaan Dajjal saat ini, sebuah hadits dari Fatimah binti Qais menjelaskan bahwa makhluk tersebut berlokasi di suatu pulau sekitar Laut Yaman. Hadits ini dikenal dengan sebutan 'hadits al-Jassasah' dan diriwayatkan dalam Shahih Muslim.

Ilustrasi sebuah pulau terpencil

Fatimah binti Qais menceritakan bahwa seorang sahabat Nabi SAW, yaitu Tamim Ad-Dari, bertemu dengan Dajjal dan al-Jassasah di sebuah pulau. Dajjal pada waktu itu sedang dibelenggu dengan rantai besi. Berikut kutipan hadits tersebut:

"Dari 'Amir bin Syarahil bahwa dia bertanya kepada Fatimah binti Qais, saudari Adh-Dhahhak bin Qais, wanita itu termasuk orang yang berhijrah pertama kali. Fatimah berkata:

'Aku mendengar suatu seruan untuk menunaikan sholat berjamaah. Kemudian aku berangkat ke masjid untuk mendirikan sholat bersama Rasulullah. Aku berada di barisan kaum wanita yang letaknya di belakang kaum laki-laki. Seusai sholat, Rasulullah duduk di mimbar sambil tertawa, lalu bersabda: 

"Setiap orang hendaknya diam di tempatnya masing-masing. Tahukah kalian, mengapa aku mengumpulkan kalian sekarang?"

Kaum muslim kala itu menjawab, 'Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.'

Nabi SAW melanjutkan, "Dia (Tamim Ad-Dari) bercerita bahwa dirinya bersama 30 orang dari suku Lakhm dan Jadzam, berlayar dengan sebuah kapal. Mereka dipermainkan ombak besar selama satu bulan di tengah laut. Kemudian mereka berlabuh ke sebuah pulau di tengah laut, hingga matahari tenggelam."

Lanjut Rasulullah, "Mereka duduk-duduk di dekat kapal, kemudian memasuki pulau itu. Mereka bertemu seekor binatang besar yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat membedakan mana bagian depan dan mana yang belakang. Mereka bertanya, 'Siapa kamu?'

Binatang itu menjawab, 'Aku adalah al-Jassasah.'

Mereka bertanya, 'Apakah al-Jassasah itu?'

Dia menjawab, 'Temuilah orang yang ada di dalam gua itu, sebab dia sangat menanti-nantikan berita dari kalian.'

Tamim berujar, 'Ketika binatang itu menyebut keberadaan seseorang, kami khawatir, jangan-jangan binatang tersebut adalah setan. Kami pun cepat-cepat pergi memasuki gua. Dan ternyata di dalamnya kami lihat ada seorang manusia bertubuh sangat besar, tangan dan kakinya terbelenggu dengan besi.'"

Mereka lalu bertanya, 'Apa sebenarnya kamu ini?'

Dia menjawab, 'Kalian telah mendapat kabar tentang aku. Siapa kalian ini?'

Mereka menjawab: 'Kami adalah bangsa Arab. Kami berlayar dengan kapal. Kami dipermainkan ombak yang sangat besar selama sebulan. Lalu kami berlabuh ke pulaumu ini. Kami duduk-duduk tidak jauh dari kapal kami. Lalu kami memasuki pulau dan bertemu seekor hewan yang berbulu sangat lebat, dan dia menyuruh kami untuk mendatangi istana ini karena orang yang di dalamnya sangat ingin mendengar berita dari kami. Kami segera menemuimu di sini, padahal kami tidak tahu apakah kamu setan atau bukan.'

Lelaki tersebut bertanya, 'Ceritakanlah kepadaku tentang Nukhail Bisan (sebuah kampung di Syam, tepatnya Palestina, sebelah sungai Thabriyah).'

Kami bertanya, "Apanya yang kamu tanyakan?'

Dia kembali bertanya, 'Aku bertanya tentang kurmanya, apakah berbuah?'

Kami jawab, 'Ya, masih berbuah.'

Dia berkata, 'Ketahuilah, kurma di sana nanti tidak berbuah.'

Dia berkata lagi, 'Lalu bagaimana keadaan Danau Thabariyyah?'

Kami balik bertanya,'Apanya yang ingin kamu ketahui?'

Pria itu bertanya,'Apakah danau itu ada airnya?'

Kami menjawab, 'Ya, airnya berlimpah.'

Dia berkata, 'Air danau itu nanti akan habis.'

Lelaki itu bertanya, 'Lalu bagaimana dengan mata air Zughar?'

Kami bertanya, 'Apanya yang kamu tanyakan?'

Dia menjawab, 'Apakah mata air tersebut memancarkan air? Dan apakah penduduk disana bercocok tanam dengan memanfaatkan air dari mata air itu?'

Kami menjawab, 'Ya. Airnya banyak, dan penduduk di sana bercocok tanam dengan airnya.'

Dia bertanya, 'Ceritakanlah kepadaku, apa yang dilakukan oleh nabi yang diutus kepada bangsa yang buta huruf (bangsa Arab)?'

Kami menjawab, 'Dia telah keluar dari Mekah, dan tinggal di Yatsrib.'

Pria itu bertanya, 'Apakah orang-orang Arab memeranginya?'

Kami menjawab, 'Ya.'

Tanya dia kembali, 'Bagaimana dia melawan mereka?"

Kami menjawab, 'Dia telah menang atas orang-orang Arab, dan sekarang mereka tunduk, taat kepadanya.'

Dia berkata, 'Begitukah?'

Kami berkata, 'Ya, memang begitu.'

Dia berkata, 'Ketahuilah, memang lebih baik mereka menaatinya.'

Lelaki itu melanjutkan, 'Sekarang aku beri tahu kalian tentang diriku. Aku adalah al-Masih. Telah hampir tiba waktunya aku diizinkan keluar. Kalau aku telah keluar, aku menjelajahi bumi, tidak satu pun perkampungan yang tidak aku singgahi selama empat puluh hari, kecuali Makkah dan Thayyibah (Madinah). Kedua kota itu diharamkan bagiku memasukinya. Setiap kali aku mau memasuki keduanya, aku dihadang malaikat yang memegang pedang terhunus, menghalangiku memasukinya. Di setiap jalan dari kedua kota itu terdapat malaikat yang menjaganya.'"

Fatimah binti Qais melanjutkan, 'Sambil menekan tongkatnya pada mimbar, Rasulullah bersabda, "Ini (yakni Madinah) adalah Thayyibah. Ini adalah Thayyibah. Bukankah sebelumnya aku telah menyampaikan hal itu kepada kalian?"

Orang-orang muslim pada saat itu menjawab, 'Benar!'

Beliau melanjutkan sabdanya:

فَإِنَّهُ أَعْجَبَنِي حَدِيثُ تَمِيمٍ أَنَّهُ وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ أَحَدِتْكُمْ عَنْهُ وَعَنِ الْمَدِينَةِ وَمَكَّةَ أَلا إِنَّهُ فِي بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لَا بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ

Artinya: "Cerita Tamim sangat menakjubkan hatiku, sangat sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketahuilah, dia (Dajjal) ada di Laut Syam atau Laut Yaman. Tidak, melainkan dari arah timur. Dia dari arah timur, dari arah timur."

Fatimah binti Qais berkata, 'Aku hafalkan ini dari Rasulullah sendiri.' (HR Muslim)

Fitnah dan Ujian bagi Umat Islam

Sebagaimana dikutip dalam buku "Tanda-tanda Kiamat" karya Mahmud Rajab, Rasulullah SAW juga mengingatkan tentang fitnah serta ujian yang akan menimpa umat Islam sebelum kiamat tiba. Fitnah ini bahkan dijelaskan asalnya.

Diriwayatkan dari Usamah ibn Zaid, Rasulullah SAW memandang ke dataran tinggi pinggiran Madinah, kemudian beliau bersabda, "Sungguh aku melihat tempat terjadinya fitnah dari sela-sela rumah kalian seperti turunnya hujan." (HR Bukhari Muslim)

Imam Nawawi mengatakan, "Perumpamaan dengan tempat turunnya hujan menunjukkan fitnah itu akan menimpa setiap kaum muslimin, bukan hanya satu golongan saja. Ini isyarat akan terjadinya pertempuran di antara sesama muslim seperti perang Jamal dan Shiffin."

Diriwayatkan dari Abdullah ibn Umar, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Fitnah akan muncul dari sini (beliau menunjukkan arah timur, arah munculnya dua tanduk syaitan) dan kalian akan saling membunuh. Sesungguhnya Musa membunuh keluarga Fir'aun karena tidak sengaja." (HR Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah! berkahilah negeri Syam dan Yaman" (2x), lalu seorang sahabat berkata: "Daerah Timur, ya Rasulullah!", Rasulullah SAW bersabda, "Dari sana munculnya tanduk syaitan dan dari sana timbulnya 9/10 kejahatan." (HR Ahmad)

Di riwayat lain, sahabat berkata: "Daerah Irak, ya Rasulullah!", Rasulullah SAW bersabda, "Dari sana sumber goncangan dan munculnya tanduk syaitan."

Penutup

Maka jelaslah bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat mengenai Dajjal memberikan gambaran mengenai tanda-tanda kiamat dan keberadaan Dajjal saat ini. 

Ujian dan fitnah akan menimpa umat Islam sebelum datangnya kiamat, dan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW perlu waspada serta memperbanyak ibadah dan doa agar terhindar dari fitnah Dajjal dan berbagai ujian lainnya. Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan petunjuk kepada kita semua.

Referensi:

  • - Kitab Shahih Muslim
  • - Kitab Al-Fitan wa Asyraath us-Saa'ah
  • - Buku "Tanda-tanda Kiamat" karya Mahmud Rajab

Untuk mendalami lebih lanjut tentang tanda-tanda kiamat dan keberadaan Dajjal, jangan ragu untuk membaca sumber-sumber di atas dan berdiskusi dengan ulama terpercaya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita semua. Wallahu a'lam.

Posting Komentar