Apa Hukum Mengusap Wajah Setelah Shalat? Penjelasan Lengkap dari Ustadz Abdul Somad dan Ulama Lainnya

Daftar Isi

Mengusap wajah setelah berdoa adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh umat Muslim. Namun, apakah mengusap wajah setelah shalat juga dianjurkan dalam Islam? 

Artikel ini akan membahas hukum mengusap wajah setelah shalat, berdasarkan penjelasan dari Ustadz Abdul Somad (UAS). 

Praktik Mengusap Wajah Setelah Shalat

Banyak jamaah yang mengusap wajahnya setelah selesai shalat, biasanya dilakukan setelah salam kedua. Tindakan ini sering kali terlihat mirip dengan kebiasaan mengusap wajah setelah berdoa. 

Namun, ada juga sebagian jamaah yang tidak mengusap wajah mereka setelah shalat, kecuali jika mereka selesai berdoa. Lalu, apakah mengusap wajah setelah shalat dianjurkan?

Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Hadist Tentang Mengusap Wajah

Dalam sebuah kajian yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad, disebutkan bahwa terdapat hadist yang berkaitan dengan mengusap wajah. Hadist ini diriwayatkan oleh Sunan Tirmidzi yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mengusap wajahnya setelah berdoa.

“Setiap Nabi menurunkan tangannya setelah berdoa, dia usap dulu wajahnya, baru menurunkan tangannya,” kata Ustadz Abdul Somad.

Namun, UAS menjelaskan bahwa hadist ini dikategorikan sebagai hadist dhaif (lemah). Akan tetapi, menurut Al Hafiz Ibnu Hajar Al Askalani, hadist ini statusnya naik menjadi hadist hasan karena banyaknya jalur riwayat.

"Al Hafiz Ibnu Hajar Al Askalani dalam kitabnya Bulughul Marom menjelaskan bahwa hadist tentang mengusap wajah setelah berdoa memang dhaif, tetapi karena banyaknya jalur riwayat, hadist ini naik statusnya menjadi hadist hasan," jelas UAS.

Tingkatan Hadist

Ustadz Abdul Somad juga memberikan penjelasan mengenai tingkatan hadist dalam Islam. Hadist shahih adalah hadist yang paling tinggi derajatnya, diikuti oleh hadist hasan, kemudian hadist dhaif, dan yang terakhir adalah hadist maudhu (palsu).

"Hadist shahih berada di tingkatan paling tinggi, di bawahnya hadist hasan, lalu hadist dhaif, dan terakhir hadist maudhu," ujar UAS.

Berdasarkan penjelasan ini, mengusap wajah setelah berdoa boleh diamalkan karena hadistnya naik status menjadi hasan.

Mengusap Wajah Setelah Shalat

Ketika ditanya tentang mengusap wajah setelah memberi salam dalam shalat, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa ia tidak mengetahui dalil yang mendasari kebiasaan tersebut. 

Namun, ia menceritakan bahwa beberapa orang beralasan mengusap wajah setelah berdoa tambahan yang dibaca saat duduk tasyahud akhir.

Doa ini contohnya adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

اللَّهُمَّ إِني أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيا والمَماتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَة المَسِيحِ الدَّجَّالِ

"Allahumma inni a’uudzu bika min ‘adzaabi jahannama wa min ‘adzaabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal."

Orang-orang tersebut menganggap doa ini sebagai doa tambahan yang kemudian diikuti dengan mengusap wajah. Namun, Ustadz Abdul Somad sendiri menyatakan bahwa ia tidak melakukan praktik ini.

"Saya salam tetap satu periwayat, habis itu saya tidak mengusap wajah. Setelah selesai berdoa baru saya mengusap wajah," jelas UAS.

Karena dalam pandangan Ustadz Abdul Somad, tidak ada dalil yang kuat untuk mengusap wajah setelah salam dalam shalat. Mengusap wajah dianjurkan setelah berdoa dengan tangan diangkat, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, saat doa tasyahud akhir, tangan kita tidak diangkat, sehingga mengusap wajah setelah salam dalam shalat tidak memiliki dasar yang kuat dalam hadist.

Pandangan Ulama Tentang Mengusap Wajah

Selain penjelasan dari Ustadz Abdul Somad, penting juga untuk memahami pandangan ulama lainnya mengenai kebiasaan mengusap wajah setelah shalat dan berdoa. Beberapa ulama besar dan ahli hadist memberikan pandangan yang beragam, yang juga bisa menjadi rujukan dalam memahami topik ini secara lebih komprehensif.

Imam An-Nawawi

Imam An-Nawawi dalam kitabnya "Al-Adzkar" menyebutkan bahwa kebiasaan mengusap wajah setelah berdoa adalah baik, mengingat adanya hadist yang mendukung, meskipun statusnya dhaif. Beliau berpendapat bahwa karena ada banyak jalur riwayat, tindakan ini bisa diterima sebagai bentuk doa penutup.

Syaikh Al-Albani

Syaikh Al-Albani, seorang ahli hadist kontemporer, mengkritisi praktik mengusap wajah setelah berdoa dan shalat. Menurutnya, hadist yang mendasari tindakan ini tidak cukup kuat untuk dijadikan pegangan, dan beliau menyarankan agar umat Muslim tidak menjadikannya kebiasaan yang wajib dilakukan.

Ibnu Taymiyyah

Ibnu Taymiyyah juga memberikan pandangan serupa dengan Syaikh Al-Albani. Ia menyatakan bahwa meskipun beberapa hadist mendukung tindakan mengusap wajah setelah berdoa, praktik ini tidak diajarkan secara tegas oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Oleh karena itu, tidak ada keharusan untuk mengamalkannya.

Kesimpulan dan Saran Praktis

Dari penjelasan yang telah disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad dan pandangan ulama lainnya, kita dapat menarik beberapa kesimpulan penting:

1. Hadist tentang Mengusap Wajah: Hadist yang mendasari kebiasaan mengusap wajah setelah berdoa memang ada, namun statusnya adalah hadist dhaif yang kemudian naik menjadi hasan karena banyak jalur riwayat.

2. Praktik Setelah Shalat: Mengusap wajah setelah shalat tidak memiliki dalil yang kuat dan tidak diajarkan secara khusus oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, praktik ini tidak harus dijadikan kebiasaan wajib.

3. Menghormati Perbedaan: Dalam hal-hal yang berkaitan dengan ibadah dan praktik keagamaan, penting untuk menghormati perbedaan pendapat dan pandangan di kalangan umat Muslim. Selama tindakan tersebut tidak menyimpang dari ajaran pokok Islam, perbedaan praktik seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan.

Praktik yang Dianjurkan Setelah Shalat

Untuk meningkatkan kualitas ibadah shalat dan mendapatkan pahala yang lebih banyak, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan setelah shalat:

1. Berzikir: Membaca dzikir seperti tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali masing-masing, dan ditutup dengan membaca "Laa ilaaha illallaah" adalah salah satu amalan yang dianjurkan setelah shalat.

2. Doa: Membaca doa setelah shalat dengan memohon ampunan dan hidayah dari Allah SWT. Doa ini bisa dilakukan dengan mengangkat tangan, dan diakhiri dengan mengusap wajah, sesuai dengan hadist tentang berdoa.

3. Membaca Ayat Kursi dan Surat-Surat Pendek: Membaca Ayat Kursi (QS Al-Baqarah: 255) dan surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas setelah shalat adalah amalan yang dianjurkan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Penutup

Mengusap wajah setelah shalat adalah topik yang masih memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama. Meskipun terdapat hadist yang mendukung tindakan ini, praktik mengusap wajah tidak wajib dilakukan dan bergantung pada pemahaman masing-masing individu. 

Yang terpenting adalah memperbanyak amalan yang dianjurkan setelah shalat, seperti berzikir dan berdoa, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Posting Komentar