Mengungkap Misteri Lailatul Qadar: Penelitian NASA dan Keajaiban Hajar Aswad

Daftar Isi

Dalam pencarian kebenaran ilmiah dan spiritual, kisah-kisah yang menghubungkan sains modern dengan tradisi kuno sering kali menarik perhatian. Salah satu contoh yang paling memikat adalah cerita tentang Carner, seorang pakar NASA yang konon telah mengungkap fakta ilmiah tentang Lailatul Qadar, malam yang di dalam Islam dianggap lebih baik dari seribu bulan.

Carner dan Lailatul Qadar: Penemuan yang Tersembunyi? 

Menurut Dr. Abdul Basith As-Sayyid, kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, NASA telah menemukan bukti empiris tentang Lailatul Qadar tetapi memilih untuk tidak mempublikasikannya. 

Carner, yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir, disebut-sebut telah menemukan bahwa pada malam Lailatul Qadar, tidak ada bintang atau meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, sebuah fenomena yang bertentangan dengan kejadian biasa di mana sekitar 10 ribu bintang dan 20 ribu meteor jatuh setiap hari.

Kontroversi dan Konversi 

Kisah ini menjadi lebih dramatis dengan klaim bahwa Carner, setelah menyaksikan bukti ilmiah ini, memilih untuk masuk Islam, yang konon menyebabkan ia kehilangan jabatannya di NASA. Cerita ini menambah daftar panjang kritik yang dialamatkan kepada NASA oleh para pakar Islam, termasuk insiden di mana NASA diduga menghapus halaman dari situs webnya yang berisi informasi tentang cahaya aneh yang terpancar dari Ka’bah.

Hajar Aswad: Batu Pencatat Nama

Lebih lanjut, Carner juga dikatakan telah meneliti Hajar Aswad, batu suci yang ditempatkan di sudut Ka’bah di Mekkah. Menurut penelitian yang dilaporkan, batu ini memancarkan radiasi gelombang pendek yang mampu mencatat nama-nama orang yang berhaji56. Meskipun klaim ini menarik, tidak ada bukti ilmiah yang dapat memverifikasi kebenaran dari pernyataan tersebut.

Penutup: Antara Iman dan Ilmu

Kisah Carner dan penelitiannya tentang Lailatul Qadar serta Hajar Aswad menawarkan narasi yang menggabungkan iman dan ilmu pengetahuan. Meskipun kisah ini dianggap oleh sebagian orang masih bersifat spekulatif dan belum terbukti secara ilmiah, cerita-cerita seperti ini terus memikat banyak orang, mencerminkan keinginan manusia untuk menghubungkan pengetahuan spiritual dengan penemuan sains modern.

Sumber: arrahmah.com, wiz.or.id, kaidah.id, baitulmaqdis.com, eramuslim.com, Wikipedia, dan sumber-sumber lain yang terpercaya.

Posting Komentar