Apakah Anda tahu bahwa bahasa China dan Mandarin bukanlah istilah yang sama? Temukan perbedaan, sejarah, dan fakta menarik tentang kedua bahasa ini di sini.
Anda mungkin pernah mendengar orang menyebut bahasa China dan Mandarin sebagai istilah yang sama. Namun, apakah Anda tahu bahwa sebenarnya keduanya memiliki perbedaan?
Bahasa China adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang di negara China, sedangkan Mandarin adalah salah satu variasi dari bahasa China, atau bisa juga disebut sebagai dialek.
Mandarin Bukanlah Satu-satunya Dialek dalam Bahasa China
Bahasa China memiliki banyak dialek, dan Mandarin hanyalah salah satu di antaranya. Ada juga dialek lain seperti Shanghai, Kanton, Hakka, dan sebagainya.
Setiap dialek memiliki ciri khas tersendiri dalam hal pengucapan, kosakata, dan tata bahasa. Beberapa dialek bahkan sulit dipahami oleh penutur bahasa China yang berbeda.
Namun, ada satu dialek yang paling umum digunakan oleh mayoritas penduduk China, yaitu Mandarin.
Mandarin Menjadi Dialek Resmi dan Paling Populer di China
Menurut laman Asian Absolute, sebagian besar masyarakat China menggunakan dialek Mandarin standar dalam berkomunikasi, meskipun mereka tetap melestarikan dialek lokal di daerah masing-masing.
Dengan menggunakan dialek Mandarin, Anda bisa berinteraksi dengan orang-orang di seluruh wilayah China tanpa kesulitan.
Penutur dialek lain seperti Kanton juga biasanya bisa memahami dialek Mandarin. Misalnya di Hong Kong, banyak penduduknya yang menguasai dialek Mandarin.
Namun, di Hong Kong sendiri, dialek Kanton lebih sering digunakan sebagai bahasa sehari-hari, dan tidak semua orang sering berbicara dengan dialek Mandarin.
Mandarin tidak hanya menjadi dialek yang paling banyak digunakan di China, tetapi juga menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Lebih dari 70 persen penduduk China berbicara bahasa Mandarin. Hal ini membuat orang mengira bahwa Mandarin adalah bahasa China itu sendiri.
Selain itu, Mandarin juga menjadi dialek resmi di China. Dalam bahasa aslinya, Mandarin disebut sebagai “Putonghua”, yang artinya “bahasa umum.”
Bahasa Mandarin diajarkan di seluruh sekolah di daratan China dan digunakan di berbagai media seperti film, radio, televisi, dan musik.
Hal ini membuat banyak orang, terutama yang bukan berasal dari China, mengidentifikasi bahwa Mandarin adalah bahasa China.
Sejarah Singkat Mengapa Mandarin Menjadi Dialek Resmi di China
Menurut laman Indy Language Center, salah satu alasan mengapa China memiliki banyak dialek adalah karena luasnya wilayah geografis negara tersebut.
Pada akhir masa Dinasti Ming (1368–1644), ibu kota China dipindahkan dari Nanjing di selatan ke Beijing di utara, dan tetap berada di sana selama Dinasti Qing (1644–1912).
Karena itu, dialek Beijing menjadi dasar dari dialek Mandarin, dan menjadi bahasa yang digunakan oleh kelas penguasa.
Dialek Mandarin menyederhanakan beberapa suara yang sulit dari dialek Beijing dan membuatnya lebih mudah untuk dipelajari oleh orang-orang di daerah lain di China.
Ketika Dinasti Qing runtuh pada tahun 1912, Republik China tetap mempertahankan dialek Mandarin sebagai bahasa resmi.
Nama “Putonghua” diberikan pada tahun 1955 oleh pemerintah Republik Rakyat China.
**Ringkasan**
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa bahasa China adalah bahasa, sedangkan Mandarin adalah dialek. Ada banyak dialek lain dalam bahasa China selain Mandarin.
Alasan mengapa banyak orang menganggap bahwa Mandarin adalah bahasa China adalah karena dialek ini merupakan yang paling banyak digunakan dan menjadi bahasa resmi di negara tersebut.
Selain itu, bahasa China dengan dialek Mandarin juga menjadi salah satu bahasa yang paling populer di dunia.
Posting Komentar