Setelah menikmati libur Ramadhan dan Idul Fitri bersama keluarga, ribuan santri asal Lampung yang mondok di Pesantren Lirboyo Jawa Timur kembali berangkat ke pesantren pada Sabtu (6/5/2023).
Mereka berangkat secara bersama-sama dengan menggunakan 27 bus besar yang disediakan oleh Himasal (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) Lampung¹.
Santri yang berangkat kali ini berjumlah sekitar 1.360 orang yang berasal dari 15 kabupaten dan kota di Lampung. Mereka adalah santri lama yang sudah belajar di Lirboyo sebelumnya.
Selain itu, ada juga santri baru yang akan bergabung dengan mereka setelah menyelesaikan ujian sekolah¹.
Ketua Himasal Lampung, KH Basyaruddin Maisir, mengatakan bahwa keberangkatan bersama ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara santri dan alumni Lirboyo. Selain itu, keberangkatan bersama ini juga merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun oleh Himasal¹.
"Kami ingin menjaga hubungan baik antara santri dan alumni Lirboyo. Kami juga ingin membantu para santri yang ingin belajar di pesantren yang memiliki tradisi keilmuan yang kuat dan konsisten," kata Kiai Maisir, yang juga pengasuh Pesantren Al-Hikmah Bandarlampung¹.
Titik Kumpul di Masjid Kubah Intan Kalianda
Sebelum berangkat ke Jawa, para santri Lampung berkumpul di Masjid Kubah Intan Kalianda. Di sana, mereka melakukan shalat subuh berjamaah dan mendengarkan tausiyah dari Kiai Maisir.
Para santri juga mendapatkan arahan dan doa dari Wakil Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, yang secara resmi melepas mereka².
Nanang Ermanto mengapresiasi langkah para santri yang memilih untuk mondok di Lirboyo. Ia berharap para santri dapat mengembangkan potensi diri mereka dan menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan berilmu tinggi².
"Kami bangga dengan para santri yang mau mondok di Lirboyo. Kami yakin mereka akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi orang-orang yang berguna bagi masyarakat dan negara," ujar Nanang Ermanto².
Pesantren Lirboyo adalah salah satu pesantren tertua dan terbesar di Indonesia. Pesantren ini didirikan pada tahun 1910 oleh KH Abdul Karim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai As'ad³.
Pesantren ini memiliki kurikulum yang menggabungkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Pesantren ini juga terkenal dengan tradisi salafiyahnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman³.
Para santri Lirboyo berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Lampung. Mereka belajar di bawah bimbingan para kiai dan ustadz yang ahli di bidangnya. Mereka juga hidup dalam suasana yang islami dan harmonis³.
Kiai Maisir berpesan kepada para santri agar tetap istiqamah dalam menuntut ilmu dan mengabdi kepada para kiai.
Ia juga meminta para orang tua untuk mendukung putra-putrinya yang mondok dengan ikhlas dan doa.
"Kami harap para santri dapat menjaga nama baik Lampung di Lirboyo. Kami juga harap para orang tua dapat memberikan dukungan moral dan spiritual kepada anak-anaknya yang mondok. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan keberkahan dan kesuksesan di dunia dan akhirat," tutur Kiai Maisir
Sumber:
(1) 1.360 Santri Lirboyo Asal Lampung Kompak Balik Bareng ke Pondok. https://www.nu.or.id/daerah/1-360-santri-lirboyo-asal-lampung-kompak-balik-bareng-ke-pondok-Gbvjr.
(2) Ribuan Santri Lirboyo Asal Lampung Kembali ke Pesantren | Republika Online. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/qd3ob0320/ribuan-santri-lirboyo-asal-lampung-kembali-ke-pesantren.
(3) Ribuan Santri Lirboyo Asal Lampung Kembali ke Pesantren. https://khazanah.republika.co.id/berita/qd3ob0320/ribuan-santri-lirboyo-asal-lampung-kembali-ke-pesantren.
Posting Komentar