cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Kisah Viral Qori'ah Disawer saat Baca Al-Qur'an, Bagaimana Etika dan Hukumnya?

Etika Mendengar Bacaan Al-Qur'an: Panduan Islami tentang bagaimana seharusnya bersikap saat Al-Qur'an dibacakan. Hindari tindakan yang tidak pantas dan pahami hukum Islam terkait hal ini.

Pada saat itu, dunia maya dihebohkan oleh viralnya seorang qori'ah (perempuan yang membaca Al-Qur'an) yang disawer saat sedang melantunkan ayat suci dalam sebuah acara. Kejadian ini menuai banyak reaksi dari masyarakat, ada yang menyayangkan tindakan tersebut dan ada pula yang menganggapnya haram.

Bagaimana Etika yang Benar Saat Mendengar Al-Qur'an?

Dalam Islam, mendengar bacaan Al-Qur'an memiliki adab yang harus dijaga. Syekh Ali bin Muhammad Ad-Dhabba', seorang qori' terkenal asal Mesir, menekankan bahwa ketika Al-Qur'an dibacakan, hendaknya seseorang menghindari tertawa, berbicara, atau melakukan hal yang tidak perlu. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

وَإِذا قُرِىءَ القُرآنُ فَاِستَمِعوا لَهُ وَأَنصِتوا لَعَلَّكُم تُرحَمون

"Dan ketika Al-Qur'an dibaca, maka dengarkanlah secara fokus dan diamlah. Semoga kalian dirahmati." (QS Al-A'raf: 204)

Menghormati Qori' dan Qori'ah dengan Cara yang Benar

Jika seseorang ingin menghormati pembaca Al-Qur'an, seharusnya dilakukan dengan cara yang sesuai adab Islam, bukan dengan menyawer seperti dalam acara hiburan. Syekh Ad-Dhabba' mengingatkan bahwa menghormati qori' seharusnya seperti menghormati Nabi Muhammad saw., karena mereka adalah pewaris Al-Qur'an.

وينبغي لهم تعظيم قرائه واحترامهم والقيام بمصالحهم والتأدب في حقهم كما يتأدب في حضرة النبي صلى الله عليه وسلم لو كان موجودا لأنهم ورثوه كما تلقى من الحضرة النبوية

"Dan hendaknya orang-orang yang mendengarkan Al-Qur'an mengagungkan para pembacanya, memuliakannya, mengurus keperluannya, dan menjaga etika kepada mereka sebagaimana menjaga etika di hadapan Nabi saw andaikan ia hadir. Karena para ahli Al-Qur'an telah mewarisinya sebagaimana Al-Qur'an telah diwaris langsung dari Nabi saw." (Fathul Mannan fi Adabi Hamalatil Qur'an, hlm. 6)

Bahaya Meremehkan Bacaan Al-Qur'an

Menunjukkan sikap yang tidak sopan saat Al-Qur'an dibacakan bisa termasuk dalam tindakan meremehkan ayat suci. Syekh Muhammad bin Salim bin Sa'id Babashil As-Syafi'i menjelaskan bahwa menganggap enteng sesuatu yang diagungkan Allah bisa menjadi dosa besar, bahkan dalam beberapa kasus dapat menyeret seseorang kepada kekufuran.

ومنها الاستهانة بما عظم الله والتصغير لما عظم الله من طاعة أو معصية أو قرآن أو علم أو جنة أو نار فكل ذلك من المعاصي الموبقات المهلكات بل بعضها إذا قصد به الاستهزاء يجر إلى الكفر، والعياذ بالله من ذلك

"Di antara maksiat hati adalah menganggap enteng atau biasa terhadap sesuatu yang diagungkan oleh Allah, dan menganggap kecil pada hal-hal yang diagungkan oleh Allah, seperti ketaatan, maksiat, Al-Qur'an, ilmu syariat, surga atau neraka. Semua hal itu termasuk maksiat yang membinasakan dan menghancurkan. Bahkan sebagiannya ketika dilakukan dengan tujuan menertawakan atau menghinanya maka bisa menyeret pelakunya kepada kekufuran. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari semua itu." (Is'adur Rafiq wa Bughyatut Tashdiq, Juz II, hlm. 56)

Kesimpulan

Menyawer qori'ah saat membaca Al-Qur'an bukanlah bentuk penghormatan, tetapi justru bertentangan dengan akhlak Islami. Islam mengajarkan bahwa mendengar bacaan Al-Qur'an harus dilakukan dengan penuh penghormatan dan ketenangan. Jika seseorang ingin memuliakan qori' atau qori'ah, lebih baik dengan cara yang benar, seperti memberikan hadiah yang pantas atau mendoakan kebaikan bagi mereka.

Bagi umat Islam, penting untuk menjaga etika dalam mendengar Al-Qur'an agar mendapatkan keberkahan dan tidak terjerumus dalam perbuatan yang bisa berujung pada dosa. Semoga kita semua bisa lebih memahami dan mengamalkan adab yang benar dalam berinteraksi dengan ayat-ayat suci Allah.

Referensi:

0

Posting Komentar

close