cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Qori'ah Nadia Hawasyi Disawer Saat Mengaji: Kontroversi dan Tanggapan

Kontroversi video viral qori'ah Nadia Hawasyi yang disawer saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Simak tanggapannya dan analisis lebih dalam tentang fenomena ini dalam perspektif Islam.

Video Viral yang Mengundang Kontroversi

Dunia maya pernah dihebohkan dengan beredarnya video seorang qori'ah, Nadia Hawasyi, yang disawer saat sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Video ini menjadi viral dan memicu beragam reaksi dari masyarakat.

Video tersebut pertama kali diunggah di YouTube pada 20 Oktober 2022 oleh channel Yanto Photo. Namun, kejadian serupa sebenarnya telah dialami Nadia sebelumnya, seperti yang terlihat dalam video lain yang diunggah di kanal Al-Mumtaz Official pada 20 Agustus 2020.

Tanggapan Nadia Hawasyi: Kecewa dan Merasa Direndahkan

Menanggapi kejadian tersebut, Nadia Hawasyi mengaku sangat kecewa dan marah. Namun, ia tetap menjaga adab sebagai qori'ah yang sedang membaca Al-Qur'an.

"Sebetulnya bisa aja saya langsung marah pada saat itu, tapi saya kan menjaga adab lagi ngaji, masa ujug-ujug saya negor panitia, gak enak juga, pasti ribut," kata Nadia kepada NU Online yang meliputnya pada Kamis (5/1/2023) malam.

Karena itu, ia memilih untuk menyelesaikan bacaannya terlebih dahulu. Setelah itu, ia mendatangi panitia dan mengingatkan kejadian tersebut.

"Jadi saya tidak suka sama sekali ada panitia nyawer seperti di video tersebut. Cuma karena posisinya saya lagi ngaji, terus saya juga gak tahu kalau mau disawer, makanya saya gak langsung marah dan negur panitianya, saya tunggu beres ngaji dulu," lanjutnya.

"Saya shodaqallah langsung turun panggung dan saya tegur panitianya. Saya merasa direndahkan sekali, diperlakukan tidak sopan oleh para panitia," kata perempuan asal Banten itu.

Hanya saja, ia menyayangkan sikap beberapa warganet yang justru menyudutkan dirinya. "Cuma netizen ini belum banyak yang faham saya yang selalu dihujat," ungkap Nadia.

Nadia juga merasa terganggu dengan kehadiran orang-orang yang bersawer tersebut. Hal demikian sudah kali ketiga terjadi padanya dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).

"Itu memang sudah keterlaluan, tidak ada adabnya. Saya pun sangat merasa terganggu, tapi saya gak bisa langsung negur pada saat itu juga, karena pada saat saya disawer masih ngaji belum beres," jelasnya.

"Jadi, setelah saya selesai ngaji terus saya turun baru saya langsung tegur dan marah sama panitianya semua, bahwa saya merasa direndahkan dengan perilaku panitia yang nyawer saya tadi. Cuma sayangnya tidak ada yang memvideokan pas saya sedang tegur itu," beber Nadia.

Hal itu, bagi Nadia, sangat mengganggu mengingat melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan tilawah mujawwad (lagu) dan hafalan membutuhkan konsentrasi penuh.

"Saya pun sebelumnya gak tahu setiap kalau mau disawer. Kalau saya tahu pasti saya larang. Karena saya juga kan ngaji butuh konsentrasi, butuh ingat hafalan yang saya baca, butuh nafas juga buat ngaji," jelas dia.

Nadia mengungkapkan, kebiasaan nyawer ini juga terjadi pada qori dan qoriah yang lain. Hanya saja, videonya tidak beredar viral seperti yang terjadi pada dirinya.

"Sebetulnya hal seperti ini bukan hanya terjadi sama saya, tapi banyak qori/qoriah lain yang pernah lagi ngaji disawer seperti itu, apalagi di daerah Banten menurut saya sudah jadi hal yang lumrah bagi masyarakat Banten sawer qori, tapi mungkin tidak diviralkan videonya seperti video saya," tandas Nadia.

Fenomena Sawer Qori dan Qoriah di Masyarakat

Menurut Nadia, fenomena menyawer qori/qoriah bukanlah hal baru, terutama di beberapa daerah seperti Banten. Praktik ini dianggap lumrah oleh sebagian masyarakat setempat.

Namun, dalam perspektif Islam, tindakan ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang adab dalam memuliakan Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab suci yang harus dibaca dengan penuh kekhusyukan dan penghormatan.

Pandangan Islam tentang Adab dalam Membaca Al-Qur'an

Islam mengajarkan adab dalam membaca Al-Qur'an, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an:

وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A'raf: 204)

Ayat ini menegaskan pentingnya menghormati tilawah Al-Qur'an dengan mendengarkan secara khusyuk dan tidak melakukan tindakan yang tidak pantas.

Kesimpulan: Perlu Edukasi tentang Adab dalam Islam

Kontroversi ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang adab dalam membaca dan mendengarkan Al-Qur'an. Masyarakat perlu memahami bahwa saweran dalam acara tilawah bukanlah bentuk penghormatan, melainkan dapat mengganggu kekhusyukan qori/qoriah dalam melantunkan ayat suci.

Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memahami dan mengamalkan adab yang benar dalam Islam.

Sumber: NU Online 

Posting Komentar

Posting Komentar

close