cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Kontroversi Perayaan Halloween di Arab Saudi, Sementara Maulid Nabi Dilarang, Benarkah?

Arab Saudi menggelar perayaan Halloween yang kontroversial di Riyadh. Pelajari lebih lanjut tentang dampaknya dan perbandingan dengan larangan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Negara Saudi dituding izinkan Halloween tapi larang Maulid Nabi Muhammad.
(REUTERS/AHMED YOSRI)

Perayaan Halloween di Arab Saudi: Apa yang Terjadi?

Pada akhir Oktober 2022, Arab Saudi mengejutkan dunia dengan menyelenggarakan festival Halloween di Boulevard Riyadh. Acara ini, yang berlangsung pada 27-28 Oktober dengan tajuk "Scary Weekend", menampilkan peserta yang mengenakan kostum menyeramkan dan mewah. Perayaan ini merupakan bagian dari 'Musim Riyadh', sebuah inisiatif untuk mempromosikan hiburan di ibu kota.

Pro dan Kontra di Kalangan Muslim

Langkah ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat Muslim, baik di Arab Saudi maupun dunia internasional. Kritik datang dari mereka yang melihat perayaan Halloween sebagai tradisi non-Islam yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. 

Beberapa juga mempertanyakan kebijakan Arab Saudi yang melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tetapi mengizinkan acara dengan akar tradisi pagan ini.

Reformasi Sosial di Bawah Mohammed Bin Salman

Di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, Arab Saudi berusaha memodernisasi negaranya melalui berbagai reformasi sosial. Meski demikian, langkah-langkah ini sering kali memicu kontroversi karena dianggap bertentangan dengan tradisi konservatif yang telah lama dianut negara tersebut.

Pandangan Peserta Festival

Peserta festival menyatakan bahwa acara ini hanya untuk hiburan dan tidak berkaitan dengan keyakinan agama mereka. Salah satu peserta mengatakan, "Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain."

Perbandingan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW

Kritik utama yang muncul adalah terkait standar ganda. Di satu sisi, Arab Saudi melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah tradisi Islam yang dihormati, sementara di sisi lain mengizinkan Halloween. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas dan arah kebijakan pemerintah Saudi.

Apa pendapat Anda tentang langkah Arab Saudi ini? Apakah ini tanda reformasi atau standar ganda? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah. Jangan lupa untuk membaca artikel terkait lainnya tentang tradisi Islam dan reformasi sosial.

Sumber: Tempo, Arab News, New York Times

0

Posting Komentar

close