cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Apakah Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Mengadakan Peringatan Maulid?

Penjelasan mengenai sejarah dan hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Syekh Jalaluddin As-Suyuthi.

Dalam masyarakat Muslim, tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW telah menjadi kebiasaan yang berlangsung selama berabad-abad. Namun, sering kali muncul pertanyaan: Apakah Nabi Muhammad SAW pernah memperingati Maulid? atau Kenapa Nabi tidak mengadakan peringatan Maulid semasa hidupnya?

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi merujuk pada kelahiran Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada bulan Rabiul Awwal, tahun 571 M. Meskipun Nabi Muhammad SAW sendiri tidak mengadakan perayaan secara formal, isyarat mengenai pentingnya hari kelahiran beliau terlihat jelas dari sabdanya tentang puasa hari Senin.

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

“Itu (puasa Senin) adalah hari aku dilahirkan, aku diutus, atau hari wahyu diturunkan kepadaku,” (HR Muslim).

Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa hari Senin adalah hari kelahirannya, sehingga sebagian ulama menafsirkan bahwa inilah bentuk pemuliaan Nabi terhadap hari kelahirannya. Tradisi ini kemudian berkembang di berbagai negara Muslim, termasuk di Indonesia, di mana Maulid Nabi diperingati setiap tahun dengan pembacaan kitab rawi, qira'atul Qur'an, dan zikir bersama.

Apakah Nabi Muhammad SAW Memperingati Maulid?

Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri tidak secara formal memperingati hari kelahirannya, kecuali dengan berpuasa pada hari Senin. Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa beliau tidak mengadakan acara perayaan khusus, selain ibadah rutin seperti shalat dan puasa.

Beberapa ulama menyebutkan bahwa alasan Nabi Muhammad SAW tidak memperingati Maulid lebih dari berpuasa Senin adalah karena beliau tidak ingin membebani umatnya. Rasulullah SAW sangat memperhatikan kondisi umatnya, dan beliau khawatir bahwa jika ia melakukannya, itu akan menjadi kewajiban yang berat bagi umat Islam.

Penjelasan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi

Menurut Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karya beliau Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, Nabi Muhammad SAW tidak memperbanyak amalan khusus pada bulan Rabiul Awwal karena beliau khawatir bahwa amalan tersebut akan diwajibkan bagi umatnya di masa depan. Berikut adalah kutipan dari kitab tersebut:

وإن كان النبي صلى الله عليه وسلم لم يزد فيه على غيره من الشهور شيئا من العبادات وما ذلك إلا لرحمته صلى الله عليه وسلم بأمته ورفقة بهم لأنه صلى الله عليه وسلم كان يترك العمل خشية أن يفرض على أمته رحمة منه بهم

"Nabi Muhammad SAW tidak menambahkan ibadah pada bulan Rabiul Awwal dibanding bulan lainnya, kecuali karena kasih sayangnya terhadap umatnya. Rasulullah SAW meninggalkan amalan tersebut karena khawatir hal itu akan diwajibkan bagi umatnya sebagai bentuk rahmat kepada mereka." (Syekh Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah], halaman 67).

Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi tidak hanya menjadi simbol kebahagiaan atas kelahiran Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai renungan bagi umat Islam untuk memahami nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang beliau ajarkan. Maulid Nabi menjadi momen penting untuk memperkuat kecintaan kepada Rasulullah dan mengamalkan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun Rasulullah SAW tidak secara eksplisit memperingati Maulid semasa hidupnya, namun peringatan ini memiliki hikmah tersendiri. Sebagai bentuk ekspresi cinta umat kepada Nabi, perayaan Maulid yang diisi dengan ibadah, zikir, dan shalawat bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam, selama dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan syariat.

Kesimpulan

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah tradisi yang sarat makna, meskipun tidak pernah dirayakan secara khusus oleh Rasulullah SAW. Hikmah di balik tidak diadakannya peringatan Maulid oleh Nabi adalah wujud kasih sayang beliau agar tidak memberatkan umatnya. 

Namun, saat ini, peringatan Maulid telah menjadi salah satu cara bagi umat Islam untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap Rasulullah SAW dan memperkuat hubungan spiritual dengan beliau.

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peringatan Maulid ini dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Wallahu a'lam..

Posting Komentar

Posting Komentar

close