Tiga Amalan Sunnah di Hari 'Asyura yang Keutamaannya Sangat Dahsyat

Daftar Isi

Tanggal 10 Muharram atau yang lebih dikenal dengan hari Asyura merupakan hari yang sangat ditunggu oleh umat Islam. Karena pada hari tersebut ada sejumlah amalan yang mempunyai keutamaan yang sangat dahsyat.

Diantaranya adanya puasa Sunnah Asyura yang telah disebut oleh Rasulullah SAW dapat menghapus dosa satu tahun. Puasa Asyura ini menjadi amalan yang membuat Umat Islam sangat antusias menyambut waktu ini untuk melaksanakannya. 

Amalan Sunnah pada Asyura 

Namun selain Sunnah berpuasa Asyura, ternyata ada beberapa amalan yang juga sangat dianjurkan untuk dikerjakan. 

Berikut amalan sunnah yang sangat dianjurkan pada Asyura : 

1. Bersedekah

Sebuah amalan yang juga sangat besar keutamaannya adalah sedekah di hari Asyura. Rasulullah SAW bahkan pernah menyampaikan bahwa orang-orang yang bersedekah di hari ini akan dilapangkan rezekinya selama satu tahun. 

Amalan sedekah Asyura ini diriwayatkan dari jalur Jabir bin Abdullah. Ibn ‘Abd al Barr dalam kitab al-Istidzkar meriwayatkan dari jalur Syu’bah, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah RA Jabir berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah SAW berkata:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

"Siapa yang bersedekah untuk dirinya dan keluarganya di hari Asyura, Allah SWT akan meluaskan rezekinya di sepanjang tahun.”

Kemudian, Jabir RA berkata: “Kami lalu mencobanya, dan kami dapati memang demikian!” Abu Zubair, dan Syu’bah juga mengatakan hal yang sama." 

Para ulama dari empat mazhab juga telah menegaskan kesunnahan bersedekah di hari Asyura. Berikut ini sebagian komentar dan pendapat mereka:

  1. Ibn ‘Abidin Al Hanafi dalam kitab “Radd al-Muhtar ‘ala al-Durr al-Mukhtar” berkata, “Betul, hadits tentang sedekah itu sahih seperti kata As Suyuthi dalam kitab Al-Durar al-Mutanatsirah fi al-Ahadith al-Musytahirah.   
  2. Ibn Al ‘Arabi Al Maliki dalam kitab “al-Masalik fi Syarh Muwattha’ Malik“ mengatakan, “Adapun bersedekah dan menafkahi keluarga dan kerabat maka itu adalah sebuah kebaikan yang disepakati, jika bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT.”

Adapun bagi umat Islam yang belum mampu bersedekah dengan hartanya, maka sebagian ulama menyebut boleh besedekah dengan akhlak yang baik kepada sesama dan dengan menahan diri dari berbuat zalim. 

2. Memperbanyak zikir dan doa

Sebagian amalan yang banyak dilakukan oleh umat Islam pada hari Asyura adalah berzikir dan memperbanyak doa kepada Allah SWT. 

Di antara doa-doa di hari Asyura yang sering dipanjatkan adalah sebagai berikut:  

 اَللّٰهُمَّ يَامُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ وَيَامُخْرِجَ ذِى النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاجَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاغَافِرَ ذَنْبِ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَا كَاشِفَ ضُرِّ اَيُّوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاسَامِعَ دَعْوَةِ مُوْسٰى وَهَارُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاخَالِقَ رُوْحِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ
وَيَارَحْمٰنَ الدُّنْيَا وَاْلاٰخِرَةِ وَاَطِلْ عُمْرِيْ فِيْ طَاعِتِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَاَحْيِنِيْ حَيَاةً طَيِّبَةً وَّتَوَفَّنِيْ عَلَى اْلاِسْلَامِ وَاْلاِيْمَانِ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰه رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Allaaamumma yaa mufarrija kulli karbin, wa yaa mukhrija zhi-nuuni yauma 'asyuuraa', wa yaa jaami'a syamli Ya'quuba yauma 'asyuuraa', wa yaa gafiira dzambi Daawuuda yauma 'asyuuraa', wa yaa kaasyifa dzhurri Ayyuuba yauma 'asyuuraa', wa yaa saami'a da'wati Muusaa wa Haaruuna yauma 'asyuuraa', wa yaa khaaliqa ruuhi Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama yauma 'asyuuraa'. 

Yaa rahmaanad -dun-yaa wal-aakhirah, wa atil 'umrii fii tho'atika wa mahabbatika wa ridhoka ya arhamar-rohimiin, wa ahyinii hayaatan thayyibatan wa tawaffanii ‘alal-islaam wal-iimaani yaa arhamar-rohimiin. 

Wa sollallohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa sohbihii wa sallam, wal-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin.

"Ya Allah, wahai Yang memberikan jalan keluar dari segala kesusahan, wahai Yang mengeluarkan  Zun Nun pada hari Asyura, wahai Yang menghimpun semua keturunan Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura, wahai Yang melengkapkan penyakit Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar seruan Musa dan Harun pada hari Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Muhammad SAW pada hari Asyura.”

 “Wahai Yang Mahapemurah di dunia dan di akhirat, panjangkanlah usiaku dalam taat kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu wahai Yang Mahapenyayang di antara para penyayang. Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman. Wahai Yang Mahapenyayang di antara para penyayang.” 

3. Puasa Asyura

Umat Islam yang paham terhadap agamanya, maka mereka akan berpuasa Asyura. Hal tersebut karena ada hadist Nabi Muhammad SAW:

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: “… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Berdasarkan dari sabda Rasulullah SAW tersebut, ditegaskan bahwa pelaksanaan puasa Asyura adalah sunnah Rasulullah SAW yang hendaknya dilakukan oleh umat Islam. Wallahu A'lam bisshowab..

Posting Komentar