Doa Zikir Malam Asyura dan Amalan Tanggal 10 Muharram, Lengkap dengan Keutamaannya

Pada malam ke 10 bulan Muharram ada yang lebih dikenal dengan malam 'Asyura, ada amalan Sunnah berupa zikir dan doa yang sering diamalkan oleh mayoritas muslim.

Amalan zikir dan doa di malam Asyura ini biasanya dilakukan mulai setelah sholat Maghrib pada tanggal 10 Muharram, ketika matahari telah terbenam.

Kabarnya, amalan zikir dan doa malam Asyura ini biasanya  dilakukan oleh kaum sufi dan mujarab untuk mencegah kematian selama satu tahun (mungkin yang dimaksud adalah kematian secara su'ul khotimah).

Dinukil dari kitab Hasyiyatul Jamal syarahnya kitab Minhaj karya Syaikh Sulaiman Al-Jamal, disitu telah disebutkan keutamaan dari membaca zikir atau doa malam Asyura sebagai berikut:

وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الصُّوفِيَّةِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ هَذَا الدُّعَاءَ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمُتْ فِي سَنَتِهِ وَمَنْ فَرَغَ أَجَلُهُ لَمْ يُلْهِمْهُ اللَّهُ تَعَالَى قِرَاءَتَهُ وَهُوَ مِنْ الْمُجَرَّبَاتِ الَّتِي لَا شَكَّ فِيهَا

Artinya, “Dinukil dari sebagian ulama sufi, siapa yang membaca doa ini pada Hari Asyura, niscaya tidak mati pada tahun tersebut. Siapa yang sudah sampai ajalnya, Allah tidak mengilhaminya untuk membaca doa tersebut. Doa ini termasuk mujarab (teruji) tanpa keraguan."

Berdasarkan keterangan tersebut, ternyata juga menunjukkan bahwa bacaan doa yang diamalkan pada 10 Muharram ini juga boleh dibaca di siang hari di tanggal 10 Muharram.

Amalan Zikir dan Doa Malam 'Asyura 10 Muharram 

Adapun bacaan doa yang sering diamalkan, secara singkat pada malam Asyura tanggal 10 Muharram sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut:

1. Bacaan Amalan Asyura Pertama

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Subhanallahi mil-al mizani wamuntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlaa wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi.

Artinya: "Mahasuci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

2. Bacaan Amalan Asyura Kedua

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Walhamdulillaahi mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni’ami wa zinatal ’arsyi.

Artinya, "Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

3. Bacaan Amalan Asyura Ketiga

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Lailahaillallaahu mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridla wa adadan ni’ami wa zinatal ’arsyi.

Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

4. Bacaan Amalan Asyura Keempat

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni‘ami wa zinatal ’arsyi Allah.

Artinya: "Mahabesar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy."

5. Bacaan Amalan Asyura Kelima

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

Laa haula wa laa quwwata illaa billâhi mil-al mîzâni wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa ‘adadan ni‘ami wa zinatal ’arsyi. Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih.

Artinya, "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya."

6. Bacaan Amalan Asyura Keenam

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ. حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

Subḫanallâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti. Alḫamdulillâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti. Lâ ilâha illallâh ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti. Allâhu akbar ‘adadasy syaf‘i wal watri wa ‘adada kalimâtillâhit tâmmâti. Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti. Hasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira.

Artinya: Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah."

Itulah amalan yang berupa zikir atau doa yang dianjurkan dibaca pada malam Asyura alias tanggal 10 Muharram yang dilengkapi dengan teks Arab, Latin dan Terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Niat dan Keutamaan Puasa Asyura tanggal 10 Muharram 

وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُهُ فَلَمَّا هَاجَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ شَهْرُ رَمَضَانَ قَالَ « مَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ ».

"Rasulullah SAW telah melaksanakan puasa 'Asyura (tgl 10 Muharram). ketika beliau hijrah di Madinah pun beliau tetap melaksanakannya dan beliau memerintahkan melaksanakannya. Ketika puasa ramadhan diwajibkan, beliau berkata, "Siapa yang ingin melaksanakan puasa 'Asyura, laksanakanlah. siapa yang tidak ingin, maka ia (boleh) tidak melaksanakannya". Hadis riwayat Muslim dari Aisyah.

Dalam hadits lain telah disebutkan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

"Rasulullah SAW sampai di kota Madinah, ia dapati orang-orang Yahudi melaksanakan puasa pada hari 'Asyura (10 Muharram), maka Rasulullah bertanya kepada mereka, "Hari apakah ini kamu melaksanakan puasa pada hari ini?". mereka menjawab, "Ini hari yang agung. Allah SWT telah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini, Ia menenggelamkan Fir'aun dari kaumnya. Maka Musa melaksanakan puasa untuk bersyukur kepada Allah SWT, maka kami melaksanakan puasa".
Rasulullah Saw berkata, "Kami lebih berhak dan lebih utama terhadap Musa daripada kamu".
Maka Rasulullah Saw melaksanakan puasa dan memerintahkannya."

Rasulullah Saw berkata, "Kami lebih berhak dan lebih utama terhadap Musa daripada kamu".

Maka Rasulullah Saw melaksanakan puasa dan memerintahkannya." Hadits riwayat muslim dari Ibnu Abbas.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Puasa yang paling afdhal setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram dan shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam (tahajjud)." Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ ».

"Rasulullah Saw ditanya tentang puasa 'Asyura, beliau menjawab, “Mengampuni dosa setahun yang lalu”. Hadits riwayat Muslim.

وروى أحمد "خالفوا اليهود صوموا يوما قبله ويوما بعده " .

“Laksanakanlah puasa 'Asyura, akan tetapi berbeda dengan yang dilakukan orang-orang Yahudi. berpuasalah satu hari sebelumnya dan sehari setelahnya". hadits riwayat Imam Ahmad.

المرتبة الأولى صوم ثلاثة أيام : التاسع والعاشر والحادى عشر .

والمرتبة الثانية صوم التاسع والعاشر، والمرتبة الثالثة صوم العاشر وحده

Tingkatan puasa 'Asyura terbagi tiga:

  1. Orang yang melaksanakan tanggal 9, 10 dan 11.
  2. Orang yang melaksanakan tanggal 9 dan 10.
  3. Orang yang melaksanakan tanggal 10 saja.

(Pendapat ulama).



Posting Komentar untuk "Doa Zikir Malam Asyura dan Amalan Tanggal 10 Muharram, Lengkap dengan Keutamaannya"