cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Tukang Roti dan Keajaiban Istighfar, Segala Hajat Dikabulkan Allah SWT

Imam Ahmad Bin Hambal dan Tukang Roti Keajaiban Istighfar


Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad bin Hambal Radhiallahu 'anhu pada akhir masa hidupnya terlintas keinginan untuk mengunjungi suatu kota. Imam Ahmad RA sendiri bingung, mengapa ia ingin mengunjungi kota tersebut, padahal beliau tidak memiliki sanak saudara atau kerabat di kota tersebut.

Imam Ahmad Radhiallahu anhu pun tiba di kota tersebut menjelang maghrib. Beliau pun segera mencari masjid. Kemudian beliau ikut sholat berjamaah di dalam masjid tersebut. 

Orang-orang di sekitarnya tidak tahu dan tidak menyadari bahwa musafir tersebut adalah Imam Ahmad Radhiallahu anhu, seorang Imam ahli fiqih, tafsir dan hadits yang sudah masyhur. Bagaimana jamaah yang lain, imam Ahmad pun berdzikir dan membaca Al-Qur'an setelah sholat maghrib.

Ketika adzan Isya dikumandangkan, beliau pun juga ikut berjama'ah sholat Isya di masjid tersebut. Setelah sholat Isya, Imam Ahmad merasakan penat yang luar biasa. Beliau ingin istirahat di masjid tersebut. Namun penjaga masjid menghampirinya lalu mengusir beliau . Ia tak tahu bahwa orang yang diusirnya adalah seorang imam besar. 

Penjaga tersebut memberi tahukan bahwa larangan tidur di masjid sudah menjadi peraturan di masjid tersebut.

Imam Ahmad Radhiallahu anhu lalu menjelaskan bahwa ia adalah seorang musafir yang hanya ingin beristirahat. Besok ia akan melanjutkan perjalanan kembali. Namun penjaga tersebut tetap tidak mengizinkan Imam Ahmad Radhiallahu anhu tidur di dalam masjid.

Kemudian setelah pengurus itu pergi, Imam Ahmad Radhiallahu anhu pun keluar dari masjid lalu mencari tempat di pelataran masjid untuk tidur. Penjaga tersebut pun datang lagi dan kembali mengusir Imam Ahmad, bahkan mendorongnya sampai di luar masjid.

Di sebelah masjid terdapat kios roti, ada seorang bapak tua yang sedang membuat roti.
Bapak tersebut memanggil imam Ahmad lalu menawarinya tidur di rumahnya. Imam Ahmad Radhiallahu anhu pun menyetujuinya.

Ada sikap dan perilaku si tukang roti tersebut yang diperhatikan dan telah mengusik pikiran Imam Ahmad. Lisan pak tua itu tak berhenti beristighfar.
Jika Imam Ahmad bertanya kepada pak tua tersebut, barulah ia menghentikan istighfarnya untuk menjawab pertanyaan Imam Ahmad.

Setelah selesai menjawab pertanyaan, ia melanjutkan istighfarnya kembali. Lisannya terus beristighfar sambil tangannya membuat adonan roti. Imam Ahmad pun semakin penasaran dengan perilaku tukang roti ini.

Imam Ahmad Radhiallahu anhu lalu bertanya lagi,

"Sejak kapan bapak rajin beristighfar?”
Tukang roti menjawab,

“Saya beristighfar sudah lama sejak saya masih bujang”

Wah sudah lama sekali. Karena umur tukang roti itu tak jauh dari Imam Ahmad Radhiallahu anhu sekitar 60 tahunan.

“Apa yang didapat dengan banyak beristighfar?” tanya Imam Ahmad Radhiallahu anhu penasaran".

"Wah banyak sekali. Alhamdulillah Allah selalu mengabulkan apa yang saya minta. Dengan istighfar doa-doa saya cepat dikabulkan”, kata Tukang Roti.

“Namun ada satu hal permintaan saya yang belum dikabulkan Allah”, lanjut Tukang Roti.

“Apa itu?”, Imam Ahmad pun dibuat semakin penasaran .

“Saya ingin bertemu dengan Imam Ahmad”, sahut Tukang Roti.

“Ya Robbi. Tahukah Bapak, saya adalah Imam Ahmad itu.
Karena istighfarmu saya berada di kota ini.
Karena istighfarmu saya diusir penjaga masjid.
Karena istighfarmu kita dipertemukan”.

Keutamaan Istighfar berdasarkan Al-Qur'an

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
Dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al Jumuah: 10)

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohon ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, & mengadakan untukmu kebun-kebun & mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai’”. (QS. Nuh: 10-12)

“…Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. Annur: 31)

Keutamaan dan manfaat istighfar menurut Hadits

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﺍﻟِﺎﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭَ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻫَﻢٍّ ﻓَﺮَﺟًﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺿِﻴﻖٍ ﻣَﺨْﺮَﺟًﺎ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻻَ ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐ
Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan baginya pada setiap kesedihannya jalan keluar dan pada setiap kesempitan ada kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud)


Posting Komentar

Posting Komentar

close