cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Kisah Unik Haul Kyai Hamid Pasuruan Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19

Kisah unik dan barokah Haul Kyai Hamid ke-39, tradisi yang tetap dilestarikan meski pandemi melanda. Kisah inspiratif ini mengajarkan kita tentang keberkahan dan nilai-nilai mulia.

Penyelenggaraan Haul di Tengah Pandemi

Pada tahun 2020, Haul Kyai Hamid ke-39 direncanakan berlangsung secara sederhana dan virtual sesuai permintaan Pemerintah Kota Pasuruan. Hal ini dikarenakan masih berlangsungnya pandemi COVID-19. Meski demikian, Kyai Idris Hamid, khodim haul, merasa kebijakan tersebut kurang sesuai dengan tradisi memberikan jamuan kepada ribuan tamu yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari acara ini.

Demi menaati pemerintah dan menjaga kesehatan, keputusan tersebut tetap diterima. Kyai Idris dan Bu Nyai sendiri juga pernah terpapar COVID-19 sehingga protokol kesehatan menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan haul tahun itu.

Tradisi Memberi Makan dan Kisah Kyai Mashudi

Meskipun pelaksanaan virtual menjadi fokus utama, semangat melestarikan tradisi tetap hidup. Para santri, alumni, dan jamaah terus mengirimkan bahan makanan ke pondok. 

Salah satunya kisah Kyai Mashudi Pasrepan, santri Kyai Hamid yang biasanya tiap tahun selalu mengkoordinir para santri alumni membeli beberapa kambing untuk membantu kebutuhan haul yang biasanya butuh 110 lebih ekor kambing dan 20 ekoran sapi. 

Tahun ini beliau merasa santai saja, tidak mengkoordinir dan tidak membeli kambing untuk haul karena mendengar haul tahun ini diadakan secara virtual. Hingga beberapa hari yang lalu beliau didatangi Kyai Hamid dalam mimpi beliau dan didawuhi: 

"Masyhudi, di mana kambingnya? Kok belum dikirim? Haul tetap seperti biasa. Ayo, segera kirim kambing ke Pondok Salafiyah."

Mimpi tersebut membuat Kyai Mashudi merasa bersalah. Ia segera menggunakan tabungannya sebesar 20 juta rupiah untuk membeli kambing dan mengirimkannya ke pondok. 

Kisah tersebut diceritakan santri Kyai Mashudi kepada Kyai Idris Hamid kemarin lusa ketika mengirimkan kambing yang beliau beli. Kyai Idris pun bertanya "Lha Kyai Mashudi pundi?" Si santri menjawab "Ajrih kyai, ajrih dipun dukani Kyai Hamid maleh". 

Bahkan diceritakan bahwa karena barokah setelah membelanjakan 20 juta untuk beli kambing haul itu uang beliau 200 juta lebih yang dianggap hilang karena ditilap orang akhirnya dikembalikan. 

MasyaAllah .. Benar firman Qur'an bahwa orang yang meninggal di jalan Allah seperti Kyai Hamid itu tidak pernah mati. Justru mereka hidup di sisi Allah untuk menghidupkan hati kita agar tidak mati karena tenggelam oleh lautan dunia. 

Pesan Spiritual dari Haul Kyai Hamid

Haul bukan hanya acara seremonial, tetapi juga momentum untuk merenungi ajaran dan teladan Kyai Hamid. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an:

"ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله أمواتا بل أحياء عند ربهم يرزقون"

"Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; mereka hidup di sisi Tuhan mereka dengan mendapatkan rezeki." (QS. Ali Imran: 169)

Tradisi haul ini menjadi salah satu cara menjaga nilai-nilai Islami, terutama dalam hal kepedulian terhadap sesama dan menjaga hubungan spiritual dengan para ulama.

Tidak aneh jika Kyai Idris Hamid, putera dan khodim haul Kyai Hamid pernah dawuh: 

"Haul niki sing slametan Kyai Hamid piambek sanes kulo. Kulo namung bantu Kyai Hamid. Sing ngundang nggeh Kyai Hamid dewe. Mosok tiyang ewonan sak manten kathahe dugi kulo paringi undangan siji-siji? Sedoyo sebab cinta kaleh Kyai Hamid, kepingin gandolan kaleh Kyai Hamid lan angsal barokah Kyai Hamid". 

Live Streaming dan Siaran Televisi

Acara haul disiarkan langsung melalui berbagai media, seperti YouTube Salafiyah, Bayt al-Hikmah, dan TV9 yang merupakan televisi warga NU. Hal ini memudahkan jamaah yang tidak bisa hadir secara langsung tetap dapat mengikuti rangkaian acara dengan khidmat.

Kesimpulan dan Ajakan

Haul Kyai Hamid ke-39 merupakan bukti nyata bahwa tradisi mulia dapat tetap dilestarikan meski di tengah tantangan pandemi. Kisah inspiratif seperti Kyai Mashudi mengajarkan kita tentang keberkahan, kepedulian, dan kecintaan kepada Waliyullah.

Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadiri haul atau tradisi serupa? Bagikan kisah Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini agar lebih banyak orang terinspirasi!

0

Posting Komentar

close