Misteri Kopyah Hitam KH Hamim Jazuli (Gus Miek)

Daftar Isi
KH Hamim Thohari atau KH Hamim Jazuli dan lebih terkenal dengan nama GUS MIEK. Amiek adalah nama panggilan beliau ketika kecil, karena saudara saudaranya sulit memanggil dengan nama Hamim. Dan bagi pengikut beliau, orang-orang pinggiran, yang biasa hidup di dunia malam memanggil beliau dengan panggilan akrab PAPI.

Gus Miek terkenal dengan berbagai kenyelenehan dan karomahnya. Beliau berdakwah ditempat tempat maksiat. Beliau terjun langsung dan bergaul dengan para pelaku maksiat. Gus Miek adalah seorang Kiai kelana, karena aktivitas dakwahnya menyebabkan beliau jarang pulang dan berkumpul dengan keluarganya.

Ketika keluar, Gus Miek lebih sering berpakaian trendi, dari pada berpakaian layaknya seorang Kiai. Bahkan bercelana dan berkaca mata hitam sudah menjadi salah satu ciri khas beliau.

Beliau sudah terbiasa keluar tanpa memakai peci atau kopyah meskipun menghadiri kegiatan apapun. Tidak jarang pula beliau hadir di dalam majelis sema'an yang beliau dirikan tanpa berkopyah. Akan tetapi semua itu tidak memudarkan kharisma beliau.

Suatu ketika Gus Miek tanpa berkopyah menghadiri majelis sema'an Al Qur'an JANTIKO MANTAB PURBOJATI, yang rutin diadakan di keraton Jogja. Beliau berpikir, lingkungan keraton cara berpikirnya lebih modern dari pada daerah lain, maka tidak akan menjadikan masalah. Dan ternyata pihak tuan rumah kurang berkenan, pihak keraton lebih suka kalau Gus Miek memakai kopyah.

Maka pihak keraton berusaha mencarikan kopyah untuk Gus Miek. Satu persatu kopyah dicoba tidak ada yang pas, hingga dipinjamkan ke sami'in yang hadir pun belum ada yang cocok. Kira-kira 20 kopyah telah dicoba dan tidak ada satupun yang pas ataupun cocok, hingga tuan rumahpun akhirnya menyerah.

"Gus Miek niku ukurane kopyahe no 14, padahal umume kopyah niku paling besar no 10 sampai 11.
Niku saestu, Pak, Bu..mboten dibuat-buat"

Kutipan dhawuh KH Agus Tajuddin Heru Cokro, Sabtu Pon 2016 Kutisari Surabaya.

Posting Komentar