Kisah Nabi Ibrahim AS dan Raja Namrud(Raja Babilonia)

Kisah Nabi Ibrahim A.S dan Raja Namrud sering disampaikan oleh para da'i dan mubalig. Kita sebagai umat dari Nabi terakhir, banyak mengambil ibroh dan pelajaran dari kisah umat dan Nabi terdahulu termasuk Nabi Ibrahim Alaihis Salam.

Di masa Nabi Ibrahim, hidup seorang raja yang dzalim di Babilonia. Ia bernama Namrud bin Kan’an. Namrud memiliki kekayaan yang luar biasa, ia memiliki istana megah dan tinggi mencakar langit, cadangan makanan yang berlimpah, serta bala tentara yang banyak.

Namun sayangnya, Namrud adalah raja yang dzalim, ia bisa serta merta membunuh rakyatnya yang tidak mematuhinya. Konon, Namrud adalah raja pertama yang berbuat lalim di muka bumi. Karena kesombongannya, Namrud bahkan menyatakan diri sebagai tuhan. Maka setelah Allah mengangkat Ibrahim sebagai rasulNya, raja Namrud sering mendapatkan tentangan dari Nabi Ibrahim AS. Mereka sering berdebat tentang ketuhanan.

Secara singkat kisah perdebatan nabi Ibrahim dengan raja Namrud dikisahkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 258, Allah Swt berfirman,
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang berdebat tentang Tuhannya (Allah), karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika nabi Ibrahim mengatakan Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Orang itu berkata “saya dapat menghidupkan dan mematikan”, Nabi Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur dan terbenam di sebalah barat, lalu terdiamlah orang kafir itu dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang Zalim”

Singkat cerita, sesudah nabi Ibrahim dibakar atas perintah Namrud, maka nabi Ibrahim semakin bersemangat untuk melakukan berdakwah. Sementara itu penguasa wilayah Babilonia, raja Namrud sangat risau. Ia khawatir dengan pengaruh nabi Ibrahim yang semakin besar. Pada suatu ketika, raja Namrud mengundang nabi Ibrahim ke istananya, setelah sampai di istana, raja Namrud berkata “Wahai nabi Ibrahim siapakah Tuhan Mu”? Nabi Ibraham menjawab pertanyaan raja Namrud, Tuhanku adalah Allah Swt yang mampu menghidupkan dan mematikan semua mahluk Nya”.

Tidak ingin kalah, maka raja Namrud berkata “Aku juga mampu melakukannya seperti yang dikatakan nabi Ibrahim. Jika ada orang yang menjalani hukuman mati aku ampuni, ia akan tetap hidup dan bila aku menetapkan hukuman mati kepadanya, orang itu akan mati. Kalau begitu apa bedanya antara diriku dengan Tuhan mu”?

Nabi Ibrahim menjawab Tuhanku telah menciptakan matahari yang terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Jika Engkau benar-benar berkuasa, cobalah untuk menerbitkannya matahari dari sebelah barat.
Mendengar permintaan nabi Ibrahim, raja Namrud hanya terdiam, ia tidak dapat melawan lagi pendapat nabi Ibrahim. Yang terjadi setelah pertanyaan diberikan kepada raja Namrud adalah kebencian kepada nabi Ibrahim yang menjadi musuh. Raja Namrud tidak mampu mematahkan perkataan nabi Ibrahim karena perkataan nabi Ibrahim mengandung kebenaran. Allah adalah Tuhan Yang Maha Perkasa.

Raja Namrud Dikalahkan Oleh Nyamuk

Raja Namrud sangat marah karena nabi Ibrahim dapat mematahkan pendapat-pendapatnya. Dia menganggap nabi Ibrahim sebagai musuh yang harus dihancurkan dan dia berkata dengan sangat kasar kepada nabi Ibrahim. “Hai Ibrahim, aku mau menantang Tuhanmu. Buktikan kalau dia bisa mengalahkanku”. Nabi Ibrahim sangat terkejut mendengar tentangan dari raja Namrud, maka beliau takut bilamana azab Allah akan segera datang di wilayah babilonia nantinya. Setelah beberapa hari kemudian raja Namrud mengumpulkan bala tentaranya, dengan seruan kepada nabi Ibrahim yaitu Suruh Tuhanmu dan tentaranya melawan aku dan pasukanku, tantang raja Namrud dengan sombong.

Pada saat itu, tiba-tiba di langit tampak awan hitam yang datang mendekat, setelah makin dekat, mereka baru menyadari bahwa itu bukanlah awan hitam, melainkan kawanan nyamuk yang datang menyerbu. Ribuan nyamuk langsung menyerang raja Namrud dan pasukan nya. Mereka sangat panik menerima serangan dari makhluk-makhluk yang kecil itu. Tubuh mereka menjadi lemah dan tidak lagi bertenaga untuk melawan binatang yang kecil itu ( Nyamuk ).

Raja Namrud yang berada di tengah-tengah pasukan menjadi panik juga, serangan dari pasukan mahluk kecil itu sangat dahsyat sehingga dia tidak berdaya dan tidak mampu berbuat apa-apa terhadap serangan makhluk nyamuk itu. sehingga raja namrud dan pasukannya lari tunggang langgang dari serangan nyamuk. Tetapi ada nyamuk  yang lebih besar yang berhasil untuk mengejar dan mampu masuk ke dalam hidung raja Namrud lalu menggigitnya, dan dia berteriak dengan suara yang cukup keras penuh kesakitan,  kepalanya terasa mau pecah dan tubuhnya merasa kesakitan yang luar biasa.

Akhirnya raja Namrud dan semua pasukan tentaranya tidak mampu bertahan, akhirnya mereka tewas dengan sangat mengenaskan. Nabi Ibrahim dan pengikutnya pun bersyukur karena dihindarkan oleh Allah dari serangan makhluk nyamuk-nyamuk itu.

Itulah akibat kesombongan dan kecongkakan raja Namrud yang merasa sudah punya segalanya dan berani menantang Allah SWT dan NabiNya. Akhirnya mereka dihinakan oleh Allah dengan cara dikalahkan oleh makhluk Allah yang sangat kecil. 

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Ibrahim AS dan Raja Namrud(Raja Babilonia)"