cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Golongan Orang yang Tidak Perlu Ditanggapi Atau Diladeni Omongannya

Para ulama salaf terdahulu telah banyak mengingatkan dan memberikan nasehat kepada para generasi setelahnya tentang bahayanya berdebat dengan golongan orang bodoh, orang yang hasud dan golongan tertentu lainnya.

Dalam kitab Ayyuhal Walad, Imam Ghazali RA menyebutkan ada empat kriteria golongan manusia ketika mengajukan pertanyaan dan bantahan. Tiga golongan tidak perlu ditanggapi dan dijawab pertanyaan serta bantahaannya, sedangkan satu golongan perlu ditanggapi dan dijawab pertanyaannya.

Tiga golongan yang tidak perlu ditanggapi adalah:

1. Orang yang bertanya atau membantah dikarenakan perasaan hasud dan emosi.

Orang yang demikian tidak perlu ditanggapi, sebab sefasih apa pun atau sejelas apapun jawaban kita, itu hanya akan menambah rasa hasud dan emosinya. Maka cara terbaik menghadapinya adalah dengan tidak menanggapi. Dikatakan dalam Syair

كُلُّ الْعَدَاوَةِ قَدْ يُرْجَى إِزَالَتُهَا * إِلَّا عَدَاوَةَ مَنْ عَادَاكَ عَنْ حَسَدٍ

"Setiap permusuhan selalu ada harapan untuk dihilangkan, kecuali permusuhan orang yang memusuhimu karena iri hati (hasud)"

Jangan pedulikan dia, dan biarkan ia bersama penyakit hatinya itu. Allah SWT berfirman:

فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا

"Maka berpalinglah hai Muhammad dari orang yang berpaling dari peringatan Kami dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. (QS an Najm-29)

Setiap perbuatan dan perkataan orang yang memiliki sifat hasud sebenarnya akan semakin membakar dan menghabiskan pahala amalannya tanpa ia sadari. Rasulullah SAW bersabda:

والحسد ياكل الحسنات كما تاكل النار الحطب

"Hasud itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. (HR Abu Dawud)

2. Orang yang bertanya atau membantah karena bodoh dan merasa paling benar

Kebodohan yang seperti ini tidak dapat diobati. Nabi Isa AS pernah mengatakan:

إني ما عجزت عن إحياء الموتى وقد عجزت عن معالجة الأحمق

"Tidak sulit bagiku untuk menghidupkan orang mati, tapi aku tidak mampu mengatasi orang bodoh."

Orang bodoh yang dimaksud adalah orang bodoh yang baru belajar sedikit ilmu, kemudian ia mulai merasa paling pintar dan membantah setiap perkataan ulama besar yang menghabiskan seluruh hidup untuk ilmu. Ini semua karena kebodohannya, ia mengira bahwa permasalahan yang ia tidak tahu jawabannya adalah juga tidak diketahui jawabannya oleh orang alim lainnya.

Maka janganlah menyibukan diri menjawab bantahan dan pertanyaan orang ini, sebab jawaban terbaik bagi orang bodoh seperti ini adalah diam.

3. Orang yang bertanya dengan niat baik akan tetapi pemahamannya kurang, sehingga dipastikan tidak dapat memahami jawabannya

Orang ini bertanya dengan niat mencari petunjuk. Tapi ia memiliki kekurangan dalam pemahamannya, seandainya dijawab pertanyaannya ia akan memahami dengan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan. Orang yang demikian juga seharusnya tidak dijawab pertanyaannya. Rasulullah SAW bersabda:

أمرنا أن نكلم الناس على قدر عقولهم

"Kami diperintahkan untuk berbicara dengan manusia sesuai dengan kadar akal mereka. (HR Dailami)". Wallahu A'lam

Posting Komentar

Posting Komentar

close