cfFp0twC8a3yW2yPPC8wDumW5SuwcdlZsJFakior
Bookmark

Mengapa Empat Imam Mazhab Tidak Menggunakan Hadits Sahih Bukhori Muslim

Mengapa Empat Imam Mazhab Tidak Menggunakan Hadits Sahih Bukhari Muslim? Jawaban dan Sejarah yang Menyakinkan. Temukan Mengapa Hadits Para Imam Mazhab Lebih Kuat.

Mengapa Empat Imam Mazhab Tidak Menggunakan Hadits Sahih Bukhari Muslim?

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menjawab pertanyaan tersebut:

* Para imam mazhab lahir jauh sebelum Imam Bukhari dan Imam Muslim, sehingga mereka memiliki akses yang luas terhadap hadits-hadits Nabi.

* Para imam mazhab langsung berinteraksi dengan para sahabat dan tabi'in, yang merupakan perawi hadits Nabi.

* Para imam mazhab memiliki keilmuan yang mumpuni dalam bidang fikih dan hadits, sehingga mereka memiliki kapasitas untuk melakukan ijtihad.

Pentingnya Memahami Sejarah dan Keilmuan Para Imam Mazhab

Empat imam mazhab, yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad, adalah para ulama fikih yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam. Mereka memiliki peran penting dalam mengkodifikasikan hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa para imam mazhab tidak menggunakan hadits sahih Bukhari dan Muslim dalam menyusun kitab fikih mereka. Padahal, kedua kitab tersebut dianggap sebagai kitab hadits yang paling shahih.

Untuk tahu jawabannya, kita mesti paham sejarah. Mesti paham biografi tokoh-tokoh tersebut. Pentingnya mengetahui tahun kelahiran mereka para Imam Mazhab.

Jawabannya adalah karena para imam mazhab lahir jauh sebelum Imam Bukhari dan Imam Muslim. Imam Abu Hanifah lahir pada tahun 80 H, Imam Malik lahir pada tahun 93 H, Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H, dan Imam Ahmad lahir pada tahun 164 H.

Sedangkan Imam Bukhari lahir pada tahun 196 H dan Imam Muslim lahir pada tahun 202 H. Artinya, para imam mazhab telah berkarya selama lebih dari 100 tahun sebelum Imam Bukhari dan Imam Muslim lahir.

Pada masa itu, para imam mazhab telah memiliki akses yang luas terhadap hadits-hadits Nabi. Mereka langsung berinteraksi dengan para sahabat dan tabi'in, yang merupakan perawi hadits Nabi.

Artinya, Imam Abu Hanifah (Madzhab Hanafi) sudah ada 116 tahun sebelum Imam Bukhori lahir, dan Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir.

Apakah Hadits Imam Madzhab Lebih Lemah dari Shohih Bukhari Muslim?

"Lalu ada pertanyaan, apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Shohih Bukhari dan Shohih Muslim?"

Jawabannya, justru bisa sebaliknya, hadits-hadits para imam mazhab lebih kuat dari hadits-hadits para Imam Hadits, karena para imam mazhab hidup lebih awal daripada Imam -Imam Hadits.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda:

Ø®َÙŠْرُ النَّاسِ Ù‚َرْÙ†ِÙŠْ Ø«ُÙ…َّ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ ÙŠَÙ„ُÙˆْÙ†َÙ‡ُÙ…ْ Ø«ُÙ…َّ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ ÙŠَÙ„ُÙˆْÙ†َÙ‡ُÙ…ْ

“Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku, kemudian kurun sesudahnya (sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in).” [Hadits Riwayat Al-Bukhori no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]

Jadi kalau ada manusia di zaman sekarang yang mengklaim sebagai ahli hadits, lalu menghakimi bahwa pendapat para Imam Mazhab adalah salah dengan menggunakan alat ukur hadits-hadits Shohih Bukhori dan Shohih Muslim, maka boleh dibilang orang itu adalah TIDAK :

  • ❌Paham ILMU FIQIH,
  • ❌Paham Ajaran Islam.

Jadi, meskipun menurut hadits Shohih Bukhori misalnya, bahwa sholat Nabi begini dan begitu, berbeda dengan cara sholatnya Imam Mazhab.

"Sadarilah oleh kita bahwa, para Imam Madzhab itu, seperti Imam Malik melihat langsung cara sholat puluhan ribu anak-anak sahabat Nabi di Madinah. Anak-anak sahabat ini belajar langsung ke Sahabat Nabi yang jadi bapak mereka. Jadi lebih kuat ketimbang 2-3 hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori 100 tahun kemudian. Bahkan Imam Abu Hanifah bukan hanya melihat puluhan ribu anak-anak para sahabat melainkan beliau telah berjumpa dengan para sahabat Nabi Shalallahu alaihi wasallam.

Oleh karena itu, hadits-hadits yang dimiliki oleh para imam mazhab dianggap lebih shahih daripada hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Selain itu, para imam mazhab juga memiliki keilmuan yang mumpuni dalam bidang fikih dan hadits. Mereka menguasai berbagai cabang ilmu, seperti tafsir, ushul fikih, dan hadis.

Oleh karena itu, para imam mazhab memiliki kapasitas untuk melakukan ijtihad, yaitu menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.

Dengan demikian, para imam mazhab tidak membutuhkan hadits sahih Bukhari dan Muslim untuk menyusun kitab fikih mereka. Mereka telah memiliki sumber hukum yang lebih shahih dan keilmuan yang lebih mumpuni.

Apakah Imam Bukhari dan Muslim Bermazhab Tertentu?

Imam Bukhori dan Imam Muslim, meski termasuk pakar hadits PALING TOP, mereka tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’i.

Berikut ini di antara para Imam Hadits yang mengikuti Mazhab Syafi’i:

  • Imam Bukhori,
  • Imam Muslim,
  • Imam Abu Daud,
  • Imam Nasa’i,
  • Imam Baihaqi,
  • Imam Turmudzi,
  • Imam Ibnu Majah,
  • Imam Tobari,
  • Imam Ibnu Hajar al-Asqalani,
  • Imam Nawawi,
  • Imam as-Suyuti,
  • Imam Ibnu Katsir,
  • Imam adz-Dzahabi,
  • Imam al-Hakim.

Lalu jika ada yang bertanya, apa kita boleh mengikuti hadits Shohih Bukhori, Shohih Muslim, atau imam ahli hadist lainnya?

Ya tentu boleh, tetapi bukan sebagai landasan utama melainkan sebagai pelengkap. Jika ada hadits yg bertentangan dengan ajaran Imam Mazhab, maka kita boleh mengikuti ajaran Imam Mazhab, bukan hadits tersebut.

Kenapa seperti itu? Karena para Imam Hadits saja seperti itu. Mayoritas imam hadist mengikuti Mazhab imam Syafi’i.

Tidak pakai hadits mereka sendiri? Benar. Karena keilmuan mereka dalam bidang lainnya masih jauh di bawah para imam mazhab.

Cukup banyak orang awam yang tersesat karena mendapatkan informasi yang sengaja disesatkan oleh kalangan tertentu.

Menurut kelompok ini Imam Madzhab yang empat itu kerjaannya cuma merusak agama dengan mengarang - ngarang agama dan menambah-nambahi seenaknya.

✔Itulah fitnah kaum akhir zaman terhadap ulama salaf yang asli.

Imam Mazhab itu sebenarnya lebih faham tentang hadist dibanding imam hadist sendiri. Apa buktinya? Tidak ada Imam hadist yang berijtihad sendiri. Mereka semua bermadzhab. Apa kita berani menyalahkan imam hadist karena mereka bermadzhab?

Atau

Beranikah kita mengatakan imam hadist telah berbuat kesalahan karena bermadzhab kepada orang yang tidak faham sumber hukum Al Quran dan Hadist?

Imam Ahmad berkata, untuk menjadi mujtahid, selain hafal Al Qur’an juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Sedangkan hadits Shohih yang dibukukan Imam Bukhori cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an.

Imam malik, hanafi, syafii, hambali itu selain hafal Al-Quran beserta tafsir dan asbabun nuzulnya, mereka juga hafal ratusan ribu hadist plus asbabul wurudnya, serta menguasai berbagai cabang ilmu.

Itulah kenapa imam hadist-pun bermadzhab, tidak berijtihad dengan hadistnya sendiri.

Kesimpulannya, bahwa pemahaman tentang sejarah dan keilmuan para imam mazhab penting untuk menjawab pertanyaan mengapa mereka tidak menggunakan hadits sahih Bukhari dan Muslim. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat.

Wallahu A’lam bisshowab.

Posting Komentar

Posting Komentar

close