
Sholawat ini, ada yang mengatakan pertama kali dipanjatkan oleh Imam ja’far Ash-Shodiq yang wafat 138 H. Beliau hidup di masa Dinasti Umayah dan Abbasiyah yang secara politik kekuasaan tidak stabil sehingga penuh konflik antara penguasa dengan rakyatnya.
Sholawat ‘Asyghil’ ini juga dikenal dengan sebutan Sholawat ‘Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Baalawy’ (wafat 1122 H), karena sholawat ini tercantum di dalam kitab kumpulan sholawat beliau, ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’.
Di Indonesia, sholawat ini mulai populer oleh KH Abdullah Syafi’i (wafat 1406 H) dalam setiap siaran radio As Syafiiyah, dibawah asuhan ponpesnya.
Pada era milenial sekarang, sholawat ini kembali populer di tengah carut marutnya politik bangsa ini, terkhusus ummat Islam. Seolah ummat Islam sedang diuji keimanannya. Rasa iman yang masih ada mendorong untuk melakukan “perlawanan” dalam setiap kezaliman.
Salah satu senjata yang diandalkan oleh kaum muslimin adalah doa. Jangan remehkan doa kaum muslimin yang terzalimi ditambah lagi dengan sholawat nabi, menuntut Sang Pencipta untuk segera mengabulkannya.
Berikut ini teks lirik sholawat asyghil dan artinya :
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØَÙ…َّدٍ ÙˆَØ£َØ´ْغِÙ„ِ الظَّالِÙ…ِÙŠْÙ†َ بِالظَّالِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَØ£َØ®ْرِجْÙ†َا Ù…ِÙ†ْ بَÙŠْÙ†ِÙ‡ِÙ…ْ سَالِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَعَÙ„َÙ‰ الِÙ‡ِ ÙˆَصَØْبِÙ‡ِ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ
Jika kita amalkan sholawat ini sebagai wasilah doa kita kepada Allah, insyaAllah, tak lama akan bisa kita saksikan orang-orang zalim tersebut saling bertikai dengan masalah-masalah mereka sendiri, saling menuding terlibat korupsi, saling menuding menjadi pembohong dan ada saja masalah-masalah di antara mereka.
Semoga kita senantiasa diselamatkan oleh Allah dari orang-orang zalim dan fitnah akhir zaman. Aamiin
Posting Komentar