Doa Kiai Akyas Buntet pada Malam Peristiwa G30S/PKI 1965

Daftar Isi
Kiai Akyas Buntet

Kisah Kharisma Kiai Akyas Buntet pada Malam Peristiwa G30S/PKI 1965

Setiap tahun, peristiwa G30S/PKI 1965 menjadi topik perbincangan yang tak pernah pudar. Di tengah suasana pengajian bulan Ramadhan, Kiai Entus (KH Tubagus Ahmad Rifqi Chowas), Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Buntet Pesantren, Cirebon, dengan penuh karisma, membagikan kisah mengenai KH Akyas Abdul Jamil, sosok kiai yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

Doa Pemohon Perlindungan Kiai Akyas Buntet di Malam G30S/PKI 1965

Kisah tak terlupakan Kiai Akyas Buntet terungkap pada malam G30S/PKI 1965. Pada tengah malam yang mencekam, dia keluar dari kediamannya dan berdoa dengan penuh keyakinan. Mengulang doa yang diucapkan oleh Nabi Nuh as., Kiai Akyas berdoa agar orang-orang PKI tidak lagi mendiami bumi Indonesia.

Kiai Akyas Buntet, seorang tokoh Muqaddam Tarekat Tijaniyah, menarik perhatian dengan peran pentingnya dalam sejarah peristiwa G30S/PKI 1965. Berdoa dengan penuh keyakinan, ia mengubah ayat Al-Qur'an untuk memohon agar PKI tidak lagi berkuasa di Indonesia.

Saat itu, ia membaca doa, seperti yang dipanjatkan oleh Nabi Nuh as. sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Nuh ayat 26.

 وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا

"Dan Nuh berkata: Ya Tuhanku, jangalah Engkau biarkan di antara orang kafir itu tinggal di atas bumi"

Namun, Muqaddam Tarekat Tijaniyah itu mengganti kata al-kafirina dalam ayat tersebut dengan al-pekaiyina.

رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْفِيْكَائِيِّيْنَ دَيَّارًا

"Ya Tuhanku, jangalah Engkau biarkan di antara orang PKI itu tinggal di atas bumi"

Mungkin, seperti Nabi Nuh, Kiai Akyas khawatir PKI ini akan membawa kesesatan dan kedurhakaan. Ayat 27 surat Nuh menyebut demikian.

 إِنَّكَ إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا

"Sungguh jika Engkau membiarkan mereka (orang-orang Kafir pada zaman Nabi Nuh) tinggal di atas bumi, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka hanya akan melahirkan anak yang jahat lagi tak tahu bersyukur."

Terkabulnya Doa Kiai Akyas: Akhir dari PKI dalam Sejarah Indonesia

Seperti Nabi Nuh yang berdoa kepada Tuhan untuk membersihkan bumi dari orang-orang kafir, Kiai Akyas Buntet juga memohon agar PKI tidak lagi berdiam di bumi pertiwi. Dalam perspektif masa kini, masyarakat Indonesia menyaksikan bagaimana doa Kiai Akyas terkabul dengan hilangnya PKI dari panggung politik.

Malam mencekam pada peristiwa G30S/PKI 1965 menjadi momen penting dalam legenda Kiai Akyas Buntet. Memohon perlindungan kepada Tuhan, Kiai Akyas mengubah doa Nabi Nuh untuk menentang kesesatan dan keburukan PKI, sebuah doa yang akhirnya terkabul.

Sumber: www.nu.or.id