Perbedaan Matahari dan Bulan Menurut Alquran dan Sains

Daftar Isi
Para astronom modern telah menemukan perbedaan mendasar antara Matahari dan Bulan dengan bantuan teleskop. Namun jauh sebelum itu, tepatnya lebih dari 14 abad lalu, Alquran telah menjelaskan bahwa dua benda langit itu berbeda. 
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya,” Al-Furqan: 61. “Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),” An-Naba': 13.

Bintang adalah tubuh kalestial yang bercahaya sementara planet merupakan benda gelap yang memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang. Hal yang sama juga dilakukan oleh satelit alam seperti Bulan. Matahari adalah tumpukan atom mega besar yang berenang sangat cepat dalam ruang hampa dan memiliki berbagai bentuk cahaya, panas, dan energi. Dia tidak hanya piringan terang, melainkan seperti lampu yang bersinar, sedangkan Bulan adalah planet yang memantulkan sinar Matahari untuk menerangi malam di Bumi.

Secara ilmu sains, energi Matahari merupakan hasil pembakaran hidrogen, yang merupakan konstituen utama dari Matahari yang berubahnya menjadi helium jauh di dalam, di mana ada kepadatan sangat tinggi, tekanan, dan suhu mencapai 15.000.000°. Hal ini menyebabkan reaksi nuklir dan fusi dari empat atom hidrogen untuk membuat satu atom helium.

Energi sisa dari reaksi ini dilepaskan dalam bentuk energi elektromagnetik dibagi menjadi sinar pendek gelombang, sinar inframerah, dan sinar ultraviolet. Ini berarti bahwa Matahari memperoleh energi dari dalam melalui reaksi nuklir alami di bawah tekanan yang sangat tinggi, panas, dan kepadatannya seolah-olah itu adalah tumpukan mega atom yang dibuat untuk memberikan Bumi cahaya, kehangatan, dan energi.

Matahari dianggap bintang dan benda angkasa bercahaya, sedangkan Bulan adalah planet, benda angkasa gelap yang memantulkan sinar yang diterima dari bintang dan matahari seperti semua satelit alam lainnya dari planet-planet (bulan-bulan).

Sumber berita: okezone.com