Keajaiban Alquran: Fenomena Pertemuan Dua Laut yang Berbeda

Daftar Isi

Temukan bagaimana Alquran menjelaskan fenomena pertemuan dua laut yang berbeda dengan cara yang sesuai dengan sains modern. Baca artikel ini dan renungkan kebesaran Allah.

Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi petunjuk dan hikmah bagi seluruh manusia. Alquran juga mengandung berbagai ayat yang menjelaskan tentang fenomena alam yang sesuai dengan penemuan sains modern. Salah satu fenomena alam yang dijelaskan oleh Alquran adalah pertemuan dua laut yang berbeda.

Apa itu Pertemuan Dua Laut?

Pertemuan dua laut adalah suatu keadaan di mana dua lautan atau samudra yang memiliki karakteristik berbeda bertemu di suatu titik tanpa bercampur satu sama lain. Karakteristik yang berbeda ini meliputi suhu, keasinan, massa jenis, dan kandungan oksigen. Contoh pertemuan dua laut yang terkenal adalah antara Laut Mediterania dan Laut Atlantik di Selat Gibraltar.

Bagaimana Sains Modern Menjelaskan Pertemuan Dua Laut?

Sains modern telah menemukan bahwa di titik pertemuan dua laut, terdapat batas atau penghalang yang memisahkan keduanya. Batas ini disebut sebagai "haloklin" atau "pycnocline", yaitu lapisan air yang memiliki perubahan kerapatan yang tajam akibat perbedaan suhu dan salinitas. Haloklin ini mencegah percampuran antara dua laut karena adanya perbedaan tekanan dan viskositas.

Sebagai contoh, Laut Mediterania memiliki air yang hangat, asin, dan kurang padat jika dibandingkan dengan Laut Atlantik. Ketika air Laut Mediterania mengalir ke Laut Atlantik melalui Selat Gibraltar, ia tidak langsung bercampur dengan air Laut Atlantik, melainkan bergerak beberapa ratus kilometer ke dalam pada kedalaman sekitar 1.000 meter dengan membawa karakteristiknya sendiri. Air Laut Mediterania ini stabil pada kedalaman tersebut karena memiliki kerapatan yang sama dengan air Laut Atlantik di sekitarnya.

Meskipun ada gelombang, arus, dan pasang surut di laut, haloklin ini tetap bertahan dan tidak terganggu oleh faktor-faktor tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pertemuan dua laut adalah suatu fenomena alam yang luar biasa dan tidak mudah dijelaskan oleh sains.

Bagaimana Alquran Menjelaskan Pertemuan Dua Laut?

Alquran telah menyebutkan tentang pertemuan dua laut sejak lebih dari 1.400 tahun lalu, jauh sebelum sains modern menemukannya. Alquran mengungkapkan bahwa Allah menciptakan dua laut yang mengalir berdampingan, tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya batas atau penghalang yang diciptakan oleh Allah. Alquran juga menyebutkan bahwa batas atau penghalang ini tidak dapat dilampaui oleh kedua laut.

Berikut adalah beberapa ayat Alquran yang menjelaskan tentang pertemuan dua laut:

"Dan Dialah (Allah) Yang membiarkan dua lautan mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya barzakh (batas) dan Hijab (penghalang) yang tertutup rapat." (QS. Al-Furqan: 53)

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu - antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Alquran adalah kitab suci yang sesuai dengan fakta ilmiah dan mengandung keajaiban-keajaiban yang membuktikan kebenaran dan keesaan Allah. Alquran juga mengajak manusia untuk merenungkan ciptaan Allah dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya.

Orang mungkin bertanya, mengapa Quran menyebutkan partisi ketika berbicara tentang pembatas antara air tawar dan asin, tetapi tidak menyebutkan hal itu ketika berbicara tentang pembatas antara dua laut. Ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa di muara, di mana air tawar yang manis dan air asin bertemu, situasinya agak berbeda dari apa yang ditemukan di tempat-tempat di mana dua laut bertemu.

Dunia sains menemukan bahwa yang membedakan air tawar dari air asin di muara adalah "zona pycnocline dengan diskontinuitas kerapatannya ditandai  dengan memisah menjadi dua lapisan." 3 Partisi ini (zona pemisahan) memiliki salinitas yang berbeda dari air tawar dan dari air asin.

Informasi ini telah ditemukan dengan menggunakan peralatan canggih untuk mengukur suhu, salinitas, densitas, oksigen cair, dan lainnya. Mata manusia tidak bisa melihat perbedaan antara dua laut yang bertemu, karena dua laut tampak homogen. Demikian juga, mata manusia tidak bisa melihat pembagian air di muara menjadi tiga jenis: air tawar, air garam, dan partisi (zona pemisahan).

Kesimpulan

Pertemuan dua laut adalah salah satu fenomena alam yang dijelaskan oleh Alquran dengan cara yang sangat tepat dan sesuai dengan penemuan sains modern. Hal ini menunjukkan bahwa Alquran adalah kitab suci yang berasal dari Allah, yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Alquran juga mengajarkan kita untuk mengagumi kebesaran Allah dan mengikuti petunjuk-Nya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang keajaiban Alquran. Aamiin.

Alquran juga menjelaskan bahwa di antara air yang tawar dan asin ada “sempadan” dengan batas. “Dan Dia (Allah) yang membiarkan dua laut (mengalir berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia (Allah) menjadikan antara kedua-duanya barzakh (sempadan) dan batas yang menghalangi.

Sumber referensi: www.islam-guide.com