Aktor Laga Van Damme Tiru Gaya Hidup Rasulullah SAW Demi Menjaga Kebugaran

Daftar Isi

Aktor Laga Van Damme Tiru Gaya Hidup Rasulullah SAW Demi Menjaga Kebugaran

Jean-Claude Van Damme, aktor laga terkenal asal Belgia, mengaku bahwa ia menjaga kebugaran tubuhnya dengan mengikuti gaya hidup yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Van Damme mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh republika.co.id.

Mengagumi Kecerdasan Nabi Muhammad SAW

Van Damme mengatakan bahwa ia membaca banyak tentang temuan-temuan dari umat Muslim, dan menemukan banyak hal baik di dalamnya. Ia juga memuji kecerdasan Nabi Muhammad SAW, yang dapat mengetahui apa yang baik dan buruk bagi kesehatan tubuh di masa depan. "Nabi Muhammad sangat cerdas," kata Van Damme.

Salah satu hal yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah pola makan sehat yang menghindari makanan atau minuman yang berbahaya, seperti alkohol. Van Damme mengaku bahwa ia mengikuti pola makan tersebut untuk menjaga stamina agar tetap prima. "Beliau (Nabi Muhammad) mengetahui apa yang baik untuk masa depan, mengenai tubuh," ujar Van Damme.

Mengajak Orang-Orang untuk Meniru Gaya Hidup Nabi Muhammad SAW

Van Damme tidak hanya meniru gaya hidup Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengajak orang-orang untuk melakukan hal yang sama. Ia meyakini bahwa semua yang dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tubuh telah ada dalam ajaran mengenai pola makan sehat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. "Percayalah pada saya, kamu mendapatkan semua yang kamu butuhkan di situ," pesan Van Damme.

Menurut ummi-online.com, Rasulullah SAW hanya pernah sakit dua kali seumur hidupnya. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi di Madinah. Kedua, ketika menjelang wafatnya. Ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW memang sangat baik bagi kesehatan tubuh.

Pola Hidup Rasulullah SAW 

Berikut beberapa pola hidup Rasulullah

1. Rasulullah SAW cepat tidur dan cepat bangun. Rasulullah SAW tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya.

Jika sudah waktunya tidur, maka Rasulullah SAW akan cepat tidur. Tidur yang tepat di malam hari kira-kira adalah seusai istirahat setelah shalat Isya, kurang lebih pukul 21.30. Kemudian kira-kira pukul 03.00 sudah bangun di pertiga malam untuk shalat malam.

Dengan demikian waktu yang digunakan untuk tidur adalah kurang dari delapan jam. Dalam konteks ini, penggunaan waktu 24 jam dalam satu hari satu malam, adalah sepertiga untuk bekerja, sepertiga untuk beribadah kepada Allah, dan sepertiga lagi adalah untuk tidur yang cukup. Tentu saja, perbandingan ini tidaklah kaku, melainkan dalam pengertian dalam keseimbangan.

2. Rasulullah sering berpuasa. Puasa dapat menyembuhkan ratusan jenis penyakit lainnya seperti:

  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit diabetes
  • Penyakit asma dan saluran pernapasan
  • Penyakit jantung dan pengerasan arteri
  • Puasa menyembuhkan penyakit hati tanpa efek samping
  • Menyembuhkan penyakit kulit khususnya alergi dan al-okzma kronis
  • Puasa mencegah penyakit paru-paru
  • Mencegah penyakit kanker
  • Puasa dianggap sejata paling ampuh dalam dunia kedokteran

3. Jaga kebersihan. Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap kamis atau jumat, beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi . Rosul juga sangat menjaga kebersihan mulut dan gigi melalui sunah bersiwak sampai sekarang dianut oleh umatnya.

4. Menjaga Pola Makan. Di pagi hari pula Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Pada dasarnya, madu bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.

Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah SAW senantiasa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa’ (matang). Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.

Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari racun tersebut.

“Rasulullah saw bersabda: “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.” (Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.

6. Berolahraga. Rasulullah pun melakukan berbagai jenis olahraga yang menunjukkan bahwa tubuh beliau tidak hanya sehat tetapi juga kuat. Beliau pernah berlomba lari, bertanding gulat, juga memanah.

Rasulullah bersabda: “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim). Di dalam hadits lain juga dijelaskan : “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (HR. Bazzar dan Thabrani).

7. Berbekam. Said bin Jubir  berkata dari Ibn Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara: pertama dengan meminum madu (dengan obat herbal), kedua dengan berbekam/hijamah, dan ketiga dengan (terapi) besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas.” (HR. Bukhori)

Sumber: www.dakwatuna.com