Masjid ramah lingkungan pertama di Eropa dibangun di Cambridge, Inggris. Temukan detail mengenai arsitektur, teknologi ramah lingkungan, dan kontribusi sosial dari masjid ini.
![]() |
Sisi dalam Masjid Pusat Cambridge memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari, sehingga mampu menghemat penggunaan energi listrik. | Sumber: Cambridge Central Mosque |
Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya keberlanjutan, hadir sebuah inovasi penting dari dunia Islam: Masjid Ramah Lingkungan Pertama di Eropa yang terletak di Cambridge, Inggris. Masjid ini bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga menjadi ikon arsitektur hijau yang memadukan elemen eco-friendly dan teknologi energi terbarukan.
Diresmikan pada tahun 2019, masjid ini menjadi contoh konkret dari upaya mengintegrasikan ajaran Islam tentang perlindungan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah dan Latar Belakang Proyek
Pada musim panas 2008, komunitas Muslim di Cambridge membeli sebidang tanah yang dilengkapi dengan gudang tua, yang kemudian diubah menjadi lokasi pembangunan masjid baru.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kebutuhan mendesak akan fasilitas ibadah yang memadai dan berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam setiap aspek pembangunan.
Visi dan Misi Masjid Ramah Lingkungan
Masjid Cambridge memiliki visi untuk menjadi rumah ibadah yang mendukung keberlanjutan dengan meminimalkan dampak lingkungan melalui arsitektur dan teknologi inovatif. Masjid ini berkomitmen untuk menjadi pusat spiritual yang memberikan kontribusi nyata dalam menjaga bumi yang merupakan amanah dari Allah kepada umat manusia.
ÙˆَالْØ£َرْضَ ÙˆَضَعَÙ‡َا Ù„ِÙ„ْØ£َÙ†َامِ
"Dan bumi telah Dia hamparkan untuk semua makhluk-Nya." (QS. Ar-Rahman: 10)
Desain Arsitektur Hijau
Desain masjid ini dirancang oleh arsitek ternama, Marks Barfield, yang juga dikenal sebagai arsitek London Eye. Mereka menerapkan konsep passive design dengan memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan alami dan ventilasi silang yang mengurangi kebutuhan akan pendingin udara.
Penggunaan material bangunan ramah lingkungan seperti kayu bersertifikat FSC, batu alam lokal, dan solar panel menegaskan komitmen masjid ini terhadap kelestarian alam.
Penggunaan Energi Terbarukan
Salah satu inovasi utama masjid ini adalah penggunaan energi terbarukan. Atap masjid dipasangi panel surya yang mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Dengan teknologi ini, masjid mampu menjadi zero-carbon building, yang berarti tidak ada emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas di dalamnya.
Sistem Pengelolaan Air
Untuk mengurangi penggunaan air, masjid Cambridge menggunakan sistem rainwater harvesting yang mengumpulkan air hujan dan memanfaatkannya untuk keperluan bersuci (wudhu) dan irigasi taman-taman hijau di sekitar masjid. Sistem ini mengurangi ketergantungan pada sumber air konvensional dan membantu menjaga kelestarian sumber daya air setempat.
Penerapan Nilai-nilai Islam dalam Keberlanjutan
Keberlanjutan dalam Islam merupakan prinsip yang diajarkan sejak lama. Konsep tawhid (keesaan Tuhan) dan khalifah (manusia sebagai pengelola bumi) mengajarkan umat Muslim untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.
Masjid Cambridge menjadi contoh konkret penerapan ajaran ini dalam kehidupan modern, menunjukkan bahwa teknologi dan agama dapat berjalan seiring untuk menjaga lingkungan.
ÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ رَاعٍ ÙˆَÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ Ù…َسْؤُولٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡ِ
"Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Penghargaan dan Dampak Sosial
Sejak diresmikan, masjid ini telah mendapatkan banyak penghargaan, termasuk dari Royal Institute of British Architects (RIBA) atas desainnya yang inovatif dan ramah lingkungan. Lebih dari sekadar bangunan ibadah, Masjid Cambridge telah menjadi simbol persatuan, inklusivitas, dan upaya kolektif dalam menjaga bumi.
Masjid ini juga berfungsi sebagai pusat edukasi tentang keberlanjutan bagi komunitas Muslim dan masyarakat luas, dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti lokakarya, seminar, dan tur edukatif.
Masa Depan Masjid Hijau di Dunia
Masjid Cambridge telah membuka jalan bagi banyak masjid lainnya di dunia untuk mengikuti jejaknya. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak masjid yang beralih ke energi terbarukan dan mulai menerapkan konsep ramah lingkungan dalam pembangunan dan operasional mereka.
Inovasi ini bukan hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga membawa pesan penting bahwa agama Islam mendukung keberlanjutan dan keseimbangan ekologis.
Untuk informasi lebih lanjut tentang inovasi arsitektur hijau pada masjid ini, Anda dapat mengunjungi situs resmi Masjid Cambridge dan melihat secara langsung bagaimana desain ini diterapkan dengan sangat baik. Anda juga bisa membaca artikel-artikel terkait mengenai arsitektur ramah lingkungan untuk memperkaya wawasan tentang bangunan-bangunan berkelanjutan lainnya.
Kesimpulan
Masjid Ramah Lingkungan Pertama di Eropa di Cambridge adalah simbol kemajuan, inovasi, dan komitmen umat Islam terhadap keberlanjutan. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, sistem pengelolaan air yang efisien, dan material ramah lingkungan, masjid ini menjadi contoh bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam menjaga bumi.
Semoga semakin banyak masjid yang terinspirasi untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pelestarian alam di masa depan.