Dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 tahun 2012 di Ambon, nama Rahmawati Bakri Hunawa mencuri perhatian dengan prestasinya sebagai qariah terbaik yang mewakili DKI Jakarta.
Kemenangannya tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga di panggung internasional, di mana ia meraih juara kedua di MTQ Antarbangsa di Kuala Lumpur, Malaysia.
Proses Panjang Menuju Prestasi Gemilang
Rahmawati, yang berasal dari Manado, memulai perjalanan panjangnya dalam dunia tilawah Alquran sejak dini. Ia merupakan putri sulung dari pasangan Bakri Hunawa dan Sulastri Duka, yang memiliki warisan keilmuan dalam seni membaca Alquran dari ayahnya, seorang qari di tingkat kota dan provinsi. Sejak usia muda, Rahma sudah mendapatkan pelatihan intensif, baik di Taman Pengajian maupun melalui berbagai forum tilawah.
Awal Karir dalam Dunia Tilawah
Debut Rahmawati di kompetisi tingkat nasional dimulai sejak ia masih duduk di kelas enam Sekolah Dasar. Pada tahun 1996, ia mengikuti Festival Anak Shaleh di Surabaya. Meskipun belum berhasil meraih juara pada kesempatan itu, Rahma tidak menyerah. Pada tahun 2000, ia kembali mencatatkan prestasi dengan meraih juara kedua di MTQ tingkat Sulawesi Utara (Sulut). Namun, baru pada tahun 2010, Rahma mencapai pengakuan lebih luas dengan menjadi qariah harapan pertama di MTQ Nasional di Bengkulu.
Rahmawati dan Keberhasilannya di MTQ Nasional
Tahun 2012 menjadi puncak prestasi Rahmawati saat ia dinobatkan sebagai qariah terbaik di MTQ Nasional di Ambon. Kesuksesannya di ajang ini mengantarkannya untuk mewakili Indonesia di MTQ Antarbangsa di Malaysia. Meski dengan persiapan yang terbatas, Rahma berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih posisi kedua. Ia mengungkapkan bahwa semua yang dicapainya adalah hasil dari kerja keras, latihan, serta dukungan doa dari orang tua dan guru.
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ
"Dan tiadalah keberhasilanku kecuali dengan pertolongan Allah."
Persiapan dan Tantangan di MTQ Antarbangsa
Saat mengikuti MTQ Antarbangsa di Kuala Lumpur, Rahmawati menghadapi kompetisi yang sangat ketat, termasuk qariah dari tuan rumah, Malaysia, serta negara-negara lain seperti Brunei dan Singapura. Namun, semangatnya untuk memberikan yang terbaik tidak pernah surut. Dengan nilai yang hanya berbeda sedikit dari juara pertama asal Maroko, Rahma menyadari betapa pentingnya keberkahan dan ridha Allah SWT dalam setiap langkahnya.
Dedikasi Terhadap Alquran dan Rencana Masa Depan
Prestasi yang diraih oleh Rahma bukanlah akhir dari perjalanannya. Ia terus mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari dan mengajarkan Alquran. Saat ini, Rahma aktif mengajar di PPA Baitul Qurra Ciputat dan juga mengisi majelis taklim. Ia bermimpi untuk mendirikan lembaga Alquran di kampung halamannya, Manado, guna memberikan kontribusi nyata dalam pengajaran Alquran di daerah tersebut.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
"Sebaik-baik dari kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
Kiat Sukses dalam Tilawah Alquran
Menurut Rahmawati, kunci sukses dalam tilawah Alquran adalah latihan yang konsisten. Ia merekomendasikan latihan minimal dua hingga tiga kali seminggu untuk menjaga kelenturan suara.
Selain itu, menjaga kesehatan fisik melalui olahraga seperti lari pagi atau berenang sangat penting untuk menjaga napas selama membaca Alquran. Rahma juga rajin mendengarkan rekaman tilawah dari qari dan qariah ternama sebagai bahan pembelajaran dan inspirasi.
Kesimpulan
Perjalanan Rahmawati Bakri Hunawa dalam dunia tilawah Alquran menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari awal yang sederhana hingga mencapai panggung internasional, Rahma membuktikan bahwa dedikasi, latihan, dan tawakal kepada Allah SWT adalah kunci utama dalam meraih prestasi. Dengan mimpi besarnya untuk mendirikan lembaga Alquran dan melanjutkan studi hingga S-3, Rahma menunjukkan bahwa semangat belajar dan berbagi ilmu tidak pernah padam.
Posting Komentar