Mengenal Basuki Wiyono, Pengusaha Sukses yang Berawal dari Mengamen

Daftar Isi
Basuki Wiyono saat mengajar di BMB Airlangga

Simak kisah inspiratif Basuki Wiyono, pendiri BMB Airlangga, yang membangun bisnis bimbel dari nol hingga memiliki banyak cabang. Pelajari juga filosofi usaha, tekun, teken, dan tekan yang menjadi pedoman hidupnya.

Basuki Wiyono adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang bimbingan belajar. Ia adalah pendiri BMB Airlangga, sebuah lembaga bimbel yang memiliki banyak cabang di berbagai kota. Namun, perjalanan Basuki Wiyono menuju kesuksesan tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan sejak kecil hingga dewasa.

Dari Mengamen di Malioboro hingga Menjadi Pemilik Erlangga

Basuki Wiyono lahir di Probolinggo, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya adalah seorang tukang becak, sedangkan ibunya adalah seorang penjual sayur. Basuki Wiyono tidak bisa menikmati masa kecilnya dengan bebas. Ia harus membantu orang tuanya mencari nafkah sejak dini.

Salah satu pekerjaan yang pernah dilakukan Basuki Wiyono adalah mengamen di Jl Malioboro, Yogyakarta. Ia mengamen selama setahun untuk membiayai kuliahnya di jurusan IPS. Ia juga sempat menjadi tukang parkir, penjual koran, dan penjual buku bekas.

Pada tahun 2000, Basuki Wiyono mendapat kesempatan untuk bekerja di Erlangga, sebuah penerbit buku terkenal. Ia mulai dari bawah sebagai sales lapangan. Dengan kerja keras dan tekad kuat, ia berhasil naik jabatan hingga menjadi pemilik Erlangga cabang Bangil pada tahun 2005.

Namun, pada tahun 2010, Basuki Wiyono mengalami konflik dengan rekan bisnisnya di Erlangga. Ia memutuskan untuk keluar dari Erlangga dengan membawa uang Rp 65 juta.

Mendirikan BMB Airlangga dan Menerapkan Filosofi Usaha, Tekun, Teken, dan Tekan

Dengan modal Rp 65 juta, Basuki Wiyono memulai usaha barunya di bidang bimbingan belajar. Ia menamai usahanya BMB Airlangga, yang merupakan singkatan dari Bimbingan Masuk Bersama Airlangga. Nama Airlangga dipilih karena merupakan nama universitas impian Basuki Wiyono saat masih kuliah.

BMB Airlangga berfokus pada bimbingan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan sekolah kedinasan. BMB Airlangga menawarkan metode belajar yang efektif dan menyenangkan bagi para siswa. BMB Airlangga juga memiliki tim pengajar yang profesional dan berpengalaman.

Saat ini, BMB Airlangga sudah berkembang pesat dan memiliki banyak cabang di berbagai kota. Di Probolinggo, tempat asal Basuki Wiyono, ia menyewa rumah besar di Jl DI Panjaitan dengan biaya Rp 50 juta per tahun.

Untuk memperluas jaringan bisnisnya, Basuki Wiyono menerapkan empat strategi, yaitu sistem Sirkah, franchise (waralaba), revenue sharing (bagi hasil) dan membuka cabang baru secara internal atau pribadi.

Selain mengurus bisnisnya, Basuki Wiyono juga sering diundang sebagai pembicara motivasi di berbagai lembaga, terutama lembaga pendidikan. Ia berbagi pengalaman dan ilmu tentang bagaimana meraih sukses dalam hidup.

Menurut Basuki Wiyono, kunci sukses adalah memiliki sikap (attitude) yang baik, pengetahuan (knowledge) yang luas, dan keterampilan (skill) yang mumpuni. Ia juga mengutip filosofi orang Jawa, yaitu usaha, tekun, teken (tongkat) dan tekan (sampai). Artinya, siapa pun yang bekerja keras dan pantang menyerah akan mencapai tujuan yang diinginkan.

Sumber : Tribunnews.com

1 komentar

Comment Author Avatar
Rabu, September 13, 2017 10:43:00 AM Hapus
Terimakasih atas ulasan dan share ilmunya. Kini BMB-Airlangga di tahun 2017 sudah mempunyai 14 cabang aktif mulai kota besar hingga pelosok Jawa Timur dan kami harapkan terus bertambah. Semangat untuk mengajar dan belajar terus kami tumbuh kembangkan untuk kemajuan bangsa dan demi terciptanya siswa Indonesia yang aktif, pintar dan sholeh-sholihah.